Akhir pekan kemarin Christine Ha, 33 tahun, makan malam di luar
rumah bersama suaminya di Texas. Mereka makan di sebuah restoran
ternama. Habis makan staf restoran itu meminta pendapatnya mengenai
makanan yang tadi disajikan.
Christine Ha terperangah. Itu berarti kini ia sudah terkenal berkat program reality show yang ditayangkan jaringan televisi Fox, MasterChef.
Ha makin terkenal karena pekan ini ia lolos ke babak final program
tersebut dan akan berhadapan dengan Josh Marks pada 10 September
mendatang untuk menentukan siapa di antara keduanya yang akan jadi juara
MasterChef musim ketiga di Amerika Serikat.
Yang membuat Ha berbeda adalah, dialah satu-satunya peserta MasterChef yang buta.
Ketika pertama kali ikut audisi, juri Gordon Ramsay, Graham Elliot, dan
Joe Bastianich ternganga melihat seorang perempuan masuk menggunakan
tongkat penuntunnya didampingi seorang lelaki sebaya yang tak lain suami
Ha, John Su. Sudah jelas, perempuan itu tidak bisa melihat. "Selamat
datang, ini pertama kali kami memiliki kontestan yang merupakan
tunanetra," kata Ramsay.
Ha (keturunan Vietnam-Amerika) kemudian memasak ikan lele ala Vietnam.
Tanpa bantuan, ia memasak dengan cekatan. Bahkan tampak seperti orang
normal. Kebutaannya baru kelihatan ketika mencari bahan makanan atau
wadah dengan cara menyusuri meja. Ketika ketiga juri itu mencicipi
hasilnya, mereka sangat terkesan dan menyatakan Ha lolos untuk ikut
kompetisi itu bersaing dengan 17 kontestan lainnya
.
Tiga bulan kemudian setelah audisi itu, Ha lolos ke final mengalahkan 16
pesaingnya yang tangguh. Pekan depan ia masuk dalam tahap penentuan,
bisakah ia menjadi MasterChef Amerika musim ketiga?
Ha pada awalnya tidaklah buta. Saat usianya 19 tahun ia didiagnosa mengidap penyakit Neuromyelitis Optica yang
pelan-pelan membuatnya buta. Ternyata penyakit itu cepat merengut
penglihatannya. Satu tahun kemudian, tahun 1999, satu matanya sudah
buta. Keluarganya berusaha mengobatinya agar satu matanya lagi tetap
bisa melihat. Namun tahun 2003 penglihatan satu matanya lagi mulai
meredup dan benar-benar buta pada tahun 2007.
Meski sekarang ia dikenal jago masak, ia sebenarnya calon peraih gelar
Master of Fine Art (M.F.A) dari University of Houston bidang Creative
Writing Program. Dua gelar Master yang hampir diraihnya itu menunjukkan
minat dan bakatnya yang luar biasa. "Makanan dan kata-kata adalah pintu
gerbang kreatif saya, sesuatu di mana saya berhubungan dengan orang
lain," katanya.
Satu bukti, meski dihadang hambatan luar biasa (seperti kehilangan
penglihatan) jika tetap tegar dan mau berjuang keras dengan kelebihan
yang dimiliki, maka kita pun bisa sukses/berprestasi cemerlang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar