Laman

Jumat, 28 Oktober 2011

Impian Pengemis

Ada seorang pengemis yang setiap hari berkeliaran di jalanan setiap hari selalu berpikir, betapa bagus jika ditangannya ada uang 2000 dollar.

Pada suatu hari, pengemis ini tanpa sengaja, melihat seekor anjing kecil yang lucu sedang tersesat. Pengemis ini melihat disekelilingnya tidak ada seorangpun, lalu ia menggendong anjing kecil ini pulang ke gubuknya dan mengikatnya disana.

Rupanya pemilik anjing ini adalah orang yang paling kaya di kota ini.

Hartawan ini setelah kehilangan anjingnya sangat panik, karena anjing ini adalah anjing ras yang sangat terkenal yang diimport dari luar negeri. Lalu hartawan ini membuat pengumuman di seluruh tv yang ada dikota ini mengatakan siapa yang menemukan anjingnya akan diberi hadiah 2000 dollar.

Keesokan harinya ketika pengemis ini keluar untuk mengemis, melihat pengumuman ini, lalu tergesa pulang kerumahnya menggendong anjing itu pergi mengambil hadiahnya, ketika dia tergesa menggendong anjing ke stasiun tv, dia melihat pengumuman telah berubah hadiahnya sudah bertambah menjadi 3000 dollar, rupanya karena hartawan ini tidak dapat menemukan anjingnya, lalu telepon ke stasiun tv menambah hadiahnya menjadi 3000 dollar.

Pengemis ini hampir tidak percaya kepada matanya sendiri, langkah kakinya tiba-tiba berhenti, setelah dipikir-pikir akhirnya dia menggendong anjingnya kembali ke gubuknya diikat kembali, setelah hari ketiga, benar saja hadiahnya bertambah lagi, pada hari keempat hadiah bertambah lagi.

Setelah hari yang ke tujuh, hadiahnya sudah sangat menggagetkan seluruh penduduk kota, pada saat ini pengemis ini lari pulang ke gubuknya, untuk mengambil anjing ini, tetapi diluar dugaannya sungguh kasihan anjing kecil itu sudah mati kelaparan, pengemis tetap pengemis.

Sebenarnya didalam kehidupan kita ini, banyak barang bagus bukan karena kita tidak berjodoh mendapatkannya, tetapi harapan kita terlalu tinggi, ketika kita sudah hampir mendekati sebuah target, terkadang kita akan merubah arah mendekati target yang lebih tinggi.

Ada seorang ahli filsafat dari negeri barat mengatakan,”Harapan manusia bagaikan sebuah gunung merapi, jika tidak dapat mengontrolnya akan melukai diri sendiri.”

Akhir Dari Kebencian

Seorang gadis bernama Lili menikah dan tinggal bersama suami dan ibu mertua. Dalam waktu singkat, Lili menyadari bahwa ia tidak cocok dengan ibu mertuanya dalam segala hal. Kepribadian mereka berbeda dan Lili sangat marah dengan banyak kebiasaan ibu mertuanya. Lili dikritik terus menerus. Hari demi hari, minggu demi minggu, Lili dan ibu mertua tidak pernah berhenti konflik dan bertengkar. Keadaan jadi tambah buruk, karena berdasarkan tradisi cina, Lili harus taat kepada setiap permintaan sang mertua.

Semua keributan dan pertengkaran di rumah itu mengakibatkan suami yang miskin itu ada dalam stress yang besar. Akhirnya, Lili tidak tahan lagi dengan temperamen buruk dan dominasi ibu mertuanya, dan dia memutuskan untuk melakukan sesuatu.

Lili pergi menemui teman baik ayahnya, Mr Huang, yang menjual jamu. Lili menceritakan apa yang dialaminya dan meminta kalau-kalau Mr Huang dapat memberinya sejumlah racun supaya semua kesulitannya selesai. Mr Huang berpikir sejenak dan tersenyum seraya berkata,"Lili, saya akan menolong, tapi kamu harus mendengarkan dan melakukan semua yang saya minta."
Lili menjawab,"Baik, saya akan melakukan apa saja yang anda minta".

Mr Huang masuk ke dalam ruangan dan kembali beberapa menit kemudian dengan sekantong jamu. Dia memberitahu Lili, "Kamu tidak boleh menggunakan racun yang bereaksi cepat untuk menyingkirkan ibu mertua mu, karena nanti orang-orang akan curiga. Karena itu saya memberi mu sejumlah jamu yang secara perlahan akan meracuni tubuh ibu mertuamu. Setiap hari masakkan daging babi atau ayam dan kemudian campurkan sedikit jamu ini. Nah, untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang mencurigaimu pada waktu ia meninggal, kamu harus berhati-hati dan bertindak dengan sangat baik dan bersahabat. Jangan berdebat dengannya, taati dia dan perlakukan dia seperti seorang ratu".

Lili sangat senang. Dia kembali ke rumah dan memulai rencana pembunuhan terhadap ibu mertua. Minggu demi minggu berlalu, bulan demi bulan pun berlalu, dan setiap hari, Lili melayani ibu mertua dengan masakan yang dibuat secara khusus. Lili ingat apa yang dikatakan Mr Huang tentang menghindari kecurigaan. Jadi Lili mengendalikan emosinya, mentaati ibu mertua dan memperlakukan ibu mertuanya seperti ibunya sendiri dengan sangat baik dan bersahabat.

Setelah 6 bulan, seluruh rumah berubah, Lili telah belajar mengendalikan emosinya begitu rupa sehingga hampir-hampir ia tidak berdebat sekali pun dengan ibu mertuanya, yang sekarang kelihatan jauh lebih baik dan mudah ditemani. Sikap ibu mertua terhadap Lili berubah dan dia mulai menyayangi Lili seperti anaknya sendiri. Dia lalu memberitahukan teman-teman dan kenalannya bahwa Lili adalah menantu terbaik yang pernah ditemuinya.

Lili dan Ibu mertuanya sekarang berlaku seperti ibu dan anak sungguhan. Suami Lili sangat senang melihat apa yang telah terjadi.

Suatu hari, Lili datang menemui Mr Huang dan minta pertolongan lagi. Dia berkata,"Mr Huang tolonglah saya untuk mencegah racun itu membunuh ibu mertua saya. Dia telah berubah menjadi wanita yang sangat baik dan saya mengasihinya seperti ibu saya sendiri. Saya tidak ingin dia mati karena racun yang saya berikan."

Mr Huang tersenyum dan mengangkat kepalanya. "Lili, tidak usah kuatir. Saya tidak pernah memberimu racun. jamu yang saya berikan dulu adalah vitamin untuk meningkatkan kesehatannya. Satu-satunya racun yang pernah ada ialah di dalam pikiran dan sikapmu terhadapnya, tapi semua sudah lenyap oleh kasih sayang yang engkau berikan padanya."

Teman, pernahkah engkau menyadari bajwa sebagaimana perlakuanmu terhadap orang lain, akan sama dengan apa yang mereka lakukan terhadap kita?

Pepatah China berkata : "Orang yang mengasihi orang lain akan dikasihi"

Anak Anjing


Seorang anak lelaki memasuki Pet Shop bertuliskan “Dijual Anak Anjing”.

Ia bertanya : “Berapa harga seekor anak anjing?”

Pemilik toko menjawab, “Sekitar 30 sampai 50 Dollar.”

Anak itu berkata, “Aku hanya mempunyai 23,5 Dollar. Bisakah aku melihat-lihat anak anjing itu?”

Pemilik toko tersenyum. Ia lalu bersiul. Tak lama kemudian muncullah lima ekor anak anjing sambil berlarian.

Tapi ada seekor yang tampak tertinggal di belakang.

Anak itu bertanya, “Kenapa anak anjing itu?”

Pemilik toko menjelaskan bahwa anak anjing itu menderita cacat karena kelainan di pinggul saat lahir.

Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, “Aku beli anak anjing itu.”

Pemilik toko menjawab, “Jangan, jangan beli anak anjing cacat itu, Nak. Jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan saja untukmu.”

Anak itu kecewa.

Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, “Aku tak mau diberikan cuma-cuma. Meski cacat, harganya sama seperti anak anjing lainnya. Aku akan bayar penuh. Saat ini uangku 23,5 Dollar. Setiap hari aku akan mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas.”

Tetapi lelaki itu menolak, “Nak, jangan beli anak anjing ini. Dia tidak bisa lari cepat, tidak bisa melompat & bermain seperti anak anjing lainnya.”

Anak itu terdiam. Lalu ia menarik ujung celana panjangnya. Dan tampaklah kaki yang cacat.

Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, “Tuan, aku pun tidak bisa berlari cepat. Akupun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main seperti anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu membutuhkan seseorang yg bisa mengerti penderitaannya.”

Pemilik toko itu terharu dan berkata, “Semoga anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau.”

Nilai kemuliaan hidup bukanlah terletak pada status ataupun kelebihan yang kita miliki, melainkan pada apa yang kita lakukan berdasarkan pada pikiran yang penuh dengan cinta dan welas asih.

Kita seharusnya busa mengerti dan menerima kekurangan.

“Keindahan fisik bukanlah jaminan keindahan batinnya”

Meski Cacat Tapi Bisa Merawat 130 Anak di Panti Asuhan


Cacat bukanlah menjadi penghalang bagi wanita satu ini untuk berjuang membantu anak-anak yang tidak memiliki keluarga.

Wanita China yang tidak memiliki kaki ini berjalan hanya dibantu dengan menggunakan bangku kecil, tapi dia mampu merawat 130 anak yatim piatu.

Xu Yuehua (55), kehilangan kakinya saat berusia 12 tahun ketika dia tertabrak kereta saat mengumpulkan batu bara di jalur kereta.

Dia juga kehilangan kedua orangtuanya saat masih kecil dan akhirnya dirawat oleh Panti Asuhan Xiangtan, di provinsi Hunan.

Xu membantu dengan mencuci, memberi makan, mengganti popok, membersihkan dan terkadang membuatkan sepatu bagi anak-anak di panti.

Selama 37 tahun, Xu telah menggunakan lebih dari 40 bangku kecil untuk membantunya berjalan, dan telah membantu membesarkan 130 anak, semua memanggilnya Ibu Besar.

Salah satu anak yang ia rawat adalah Sheng Li, anak tersebut memiliki cacat bibir sumbing dan dia ditemukan saat bayi di selokan, entah siapa yang tega membuangnya, Xu menyelamatkan bayi tersebut.

“Tanpa Ibu Besar, saya mungkin sudah lama mati. Bangku kecilnya adalah suara terindah di telinga saya,” ujarnya.

Pada tahun 1987, Xu menikahi Lai Ziyuan, seorang petani sayuran di panti asuhan. Tiga tahun kemudian, putra mereka, Lai Mingzhi lahir, tapi dia masih mengasuh anak-anak di panti.

“Saya bukanlah orang yang hebat, tapi saya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan, untuk memberikan anak-anak malang ini kasih sayang seorang ibu,” ujar Xu

Selasa, 18 Oktober 2011

Ternyata Orang Cacat Ini Malah Menyumbang Bukan Mengemis (Malukah Kita ?)

Jika anak ini bisa membantu, mengapa “kita yang lebih baik” tidak? Ia berjalan di depan meja ‘donation’, kami berpikir: ‘dia akan lewat…’

“Saya ingin menyumbang!” Ia menuang koin dari mangkuknya. Para petugas mengulurkan tangan ingin membantu, tapi dia ingin melakukannya dengan tangannya sendiri.

Kami semua tak bisa berkata-kata, ia memberikan semua yang diperolehnya kepada Lembaga Amal dengan usahanya sendiri.

“Saya masih punya uang.” Ia berkata dengan antusias sambil merogoh saku celananya.

Ia mengambil beberapa lembar uang 10 dollar dan … menyumbang!
Orang Bijak Mengatakan,” Sesungguhnya jika kita berbuat kebaikan, Kita BUKAN hanya sedang membantu orang atau mahkluk lain, Namun sesungguhnya kita sedang membantu diri kita sendiri agar menjadi lebih bahagia. Temukan kebahagiaan dengan memberi

Kamis, 06 Oktober 2011

Kebohongan Ibu

Seorang ibu dlm hidupnya membuat kebohongan.

1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kpd anaknya dan berkata, 'Cepatlah makan, ibu tdk lapar.'

2. Wkt makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, 'ibu tdk suka daging, makanlah, nak..'

3. Tengah mlm saat dia sdg menjaga anaknya yg sakit, Ia berkata,'Istirahatlah nak, ibu msh blm ngantuk..'

4. Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, 'Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang.'

5. Saat anak sdh sukses, menjemput ibunya utk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, 'Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tggl di sana.'

Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, ttp ibu msh bs tersenyum sambil berkata, 'Jangan menangis, ibu tidak apa apa.' Ini adalah kebohongan terakhir yg dibuat ibu.

Tidak peduli sebrp kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu slalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita tp tdk prnh membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.

Smoga smua anak di dunia ini bs menghargai setiap kebohongan seorang ibu....karena beliaulah malaikat nyata yg dikirim TUHAN untuk menjaga kita..

Selasa, 04 Oktober 2011

Kisah Menentang Kekerasan Terhadap Anak

KISAH YANG SANGAT MEMILUKAN!

Anak perempuan kecil yang malang ini memberitahukan ibunya,"Mama, aku baru saja melukis memakai lipstik mama".

Ibunya yang mendengar hal itu lalu melihat lipstik mahal yang baru saja dibelinya telah tinggal setengah dan wajah dan tangan dan baju anak perempuan telah belepotan dengan lipstik tersebut. Dengan sangat marah, ibu itu mengamuk dan memukuli anak perempuan kecil yang malang tersebut tanpa menghiraukan tangisan dan jeritan dari mulut kecilnya.

Kemudian setelah berhasil melampiaskan emosinya, ibu ini baru sadar kalau anak perempuannya sudah gak bergerak lagi. Ia pun menguncangkan tubuh anaknya sambil menangis dan memohon agar anak perempuannya membuka matanya.

Tapi terlambat,..... jantung anak perempuan itu telah berhenti berdetak.
Dan saat sang ibu melihat ke seprei tempat tidur anaknya, disitu tertulis sebuah tulisan dengan tinta lipstik merah yang tertulis: "Mama, aku sangat mencintaimu".