Masa kecil dan karir di Indonesia
Anggun merupakan putri dari pasangan
Darto Singo, seorang seniman Indonesia, dengan Dien Herdina, sorang ibu
rumah tangga berdarah Keraton Yogyakarta. Anggun menempuh pendidikan
dasarnya di sebuah sekolah Katolik di Jakarta, walaupun Anggun adalah
Muslim. Anggun hidup dalam keluarga yang penuh seni. Sejak usia 7 tahun
Anggun digembleng latihan vokal setiap hari oleh ayahnya. Anggun
diajarkan berbagai latihan teknik vokal dengan penuh disiplin. Ibunya
kemudian bertindak sebagai manajer dan bertugas menerima order menyanyi
untuk Anggun. Pada usia 9 tahun, Anggun mulai menciptakan lagu-lagunya
sendiri dan mulai merekan album anak-anak.
Karir Internasional
Anggun memulai karir intenasionalnya di
usia 19 tahun pada tahun 1994. Setelah menjual perusahaan rekamannya dan
meninggalkan segala popularitas yang dimilikinya di Indonesia. kemudain
Anggun menetap di London, Inggris selama setahun. Lama-kelamaan Anggun
sadar bahwa karirnya takkan berkembang di inggris akhirnya anggun
memutuskan untuk berhijrah ke Belanda, dimana banyak orang Indonesiayang
menetap. Namun Di perjalanan menuju Belanda, Anggun singgah dulu di
Paris, Perancis, kampung halaman suaminya, Michel de Ghea. kemudian,
Anggun akhirnya membatalkan niatnya ke Belanda lalu menetap dan memulai
karir di Perancis.
Pada tahun 1996, akhirnya Anggun berhasil bertemu dengan Erick Benzi, salah seorang produser besar Perancis yang pernah menangani album sejumlah penyanyi terkenal seperti Celine Dion, Jean-Jacques Goldman, Jhonny Hallyday dan lainnya. Benzi pun terpikat oleh kemampuan vokal Anggun, dan menawarkannya rekaman album solo di Perancis. Setelah mempelajari bahasa Perancis di Alliance Français selama sebulan, Anggun dan Benzi mulai membuat rekaman album.
Setelah rekaman itu selesai, Sony
MusicFrance pun tertarik dan merekrut Anggun sebagai artis rekaman
mereka. Tidak hanya itu, Anggun pun dikontrak dalam 2 album, yaitu album
berbahasa Perancis dan album berbahasa Inggris.
24 Juni 1997 merupakan tanggal keramat
bagi Anggun ketika album pertamanya Au Nom de la Lune (Atas Nama Bulan)
dilepas ke pasaran Perancis. Single pertama Anggun, “La Neige au
Sahara”, mendapat tempat di hati peminat musik Perancis bahkan hingga
Belgia, Swiss, dan Kanada. Single ini tercatat sebagai lagu yang paling
sering diputar di radio-radio Perancis tahun 1997 dan menjadi salah satu
Hit Summer ’97. Album yang memuat elemen pop ditambah bunyi-bunyian
instrumen tradisional Indonesia(tambur, seruling, kemiri) ini berhasil
mereguk sukses dengan penjualan lebih dari 150.000 kopi di Perancis,
menjadikannya seorang artis berbangsa Indonesiapertama yang berhasil
meletakkan nama sejajar dengan artis-artis Perancis yang ada.
Tahun berikutnya, Anggun meluncurkan
album berbahasa Inggris pertamanya, Snow on the Sahara. Album ini
dirilis di lebih dari 33 negara di Eropa, Asia, dan Amerika. Khusus
untuk Jepang, Indonesia dan Malaysia, album ini dirilis dalam edisi
spesial bertajuk Anggun (Di Indonesia disertai dengan single berjudul
“Kembali”). Single Snow on the Sahara pun seketika menjadi hits besar.
Single ini melayang hampir seluruh tangga lagu di Eropa sepanjang 1998
hingga 1999. Single ini sempat mencapai posisi 1 di Italia, Spanyol dan
beberapa negara di kawasan Asia Timur. Di Eropa, single ini bahkan
berhasil menduduki Top 5 pada UK Club Charts, Inggris.
Di Amerika Serikat, Snow on the Sahara
dirilis pada Mei, 1998 oleh Epick Record. Anggun berhasil membuat
sejarah dengan menjadi artis Asia pertama yang menembus tangga lagu
Billboard di posisi #16 (disusul 7 tahun kemudian oleh Utada Hikaru).
Sementara album Snow on the Sahara sendiri berada di posisi #23
Billboard Heat Seekers Charts.
Album Snow on the Sahara telah sukses
meraih sejumlah platinum di beberapa negara dengan total penjualannya
melebihi angka 1 juta kopi di seluruh dunia, menjadikan Anggun sebagai
artis Asia dengan penjualan album paling tinggi di luar Asia (rekor yang
masih dipegang Anggun hingga saat ini). Snow on theSahara juga menjadi
album tersukses Anggun sepanjang karirnya.
Belajar Agama Buddha
Anggun sejak beberapa tahun lalu telah
tertarik untuk mempelajari ajaran Buddha, selain agama yang pernah
diajarkan pada dirinya selama ini.
“Bapak pernah bilang, agama itu harus
pilih sendiri. Bukan karena disuruh “. “Aku membaca banyak topik. Agama
Buddha misalnya. Aku adalah seorang muslim namun aku bersekolah di
sekolah Katolik. Orang tuaku memberikanku kebebasan untuk memilih agama
apapun. Dan sekarang, ketika semua teman-teman Perancisku beragama
Buddha, aku juga mencoba untuk mempelajarinya. Buku-buku mengajarkanku
untuk mendengarkan hati nuraniku” jelas Anggun pada The Jakarta Post.
Ketika ditanya bagaimana ia memandang
hidup, Anggun menjawab ” Sekarang aku senang dapat sungguh-sungguh
mempelajari Agama Buddha. Aku telah bercakap-cakap dengan orang yang
beragama Buddha dan engkau tahu, agama Buddha sebenarnya sangat
sederhana, cintai dirimu sehingga engkau dapat mencintai orang lain,
itulah intinya.”
Bagi Anggun agama Buddha telah secara
nyata memberikannya pemahaman yang benar mengenai makna kehidupan.
Ketika ditanya siapa tokoh dalam Buddhisme yang dipujanya, Anggun dengan
tegas mengatakan : orang itu adalah Pangeran Siddharta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar