Jika anda mengunjungi Shibuya, pusat perbelanjaan terpadat di
Tahun 1923. Pada musim dingin yang menggigit, di antara hamparan salju di Prefektur
Hachiko pun sangat menyukai Profesor. Pada tahun 1924, Hachiko dibawa ke
Demikianlah hari demi hari Hachiko selalu mengantarkan dan menemani Profesor Ueno.
Suatu hari, Profesor merasa kurang sehat. Walaupun demikian, Profesor tetap berangkat mengajar seperti biasanya. Hachiko pun, seperti biasanya, menemani Profesor berangkat ke stasiun Shibuya. Ketika sedang mengajar, Profesor tiba-tiba limbung dan terjatuh. Profesor Ueno mengalami serangan stroke. Murid-murid dan staf kampus yang kaget, segera membawa Profesor ke rumah sakit, Akan tetapi, nyama professor tak tertolong lagi.
Hachiko, sore harinya, seperti biasa berangkat lagi dari rumah ke Stasiun Shibuya untuk menunggu kepulangan tuannya. Akan tetapi, kali ini, di antara kerumunan orang-orang yang turun dari densha, tidak ada sang Profesor. Hachiko terus menunggu dan menunggu, berharap sosok sang Profesor akan menghampirin, dan bersama-sama pulang ke rumah.
Siang tergantikan malam. Akan tetapi, tuan yang ditunggu-tunggu tak kunjung dating. Hachiko pun pulang sendirian.
Keesokan harinya, Hachiko datang lagi ke Stasiun Shibuya, menunggu kepulangan sang Profesor. Akan tetapi, lagi-lagi professor yang dinanti-nantinya tak kunjung tiba.
Esok harinya, Hachiko datang lagi ke stasiun dan menunggu. Esoknya lagi.. dan esoknya lagi. Tak peduli hamparan salju yang membeku pada musim dingin, maupun udara musim panas yang lembab dan gerah, setiap harinya Hachiko pasti selalu datang menunggu.
Akan tetapi, Hachiko tetap menunggu. Tanpa pernah absent sehari pun, selama hamper 11 tahun, Hachiko tetap menunggu…
Suatu pagi, seorang petugas stasiun menemukan tubuh seekor anjing yang sudah kaku meringkuk di pojokan jalan, Anjing itu telah menjadi mayat. Hachiko sudah mati. Kesetiaannya kepada tuannya pun ia bawa sampai mati.
Warga yang mendengar kematian Hachiko pun berdatangan ke Stasiun Shibuya. Jika anda mengunjungi Shibuya, Anda akan menemukan patung Hachiko di sisi utara Stasiun Shibuya saat ini.
Sampai saat ini pun, sekitaran patung Hachiko sering dijadikan tempat janji temu oleh orang-orang ataupun pasangan kekasih. Mereka berharap akan ada kesetiaan seperti yanh telah dicontohkan oleh Hachiko saat mereka menunggu maupun berjanji untuk datang..
Oleh orang Jepang, Hachiko dikenang dengan sebutan Chuuken Hachiko, yang artinya “Hachiko, anjing yang setia.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar