"Walaupun saya tidak mempunyai tangan, namun saya tidak menyerah dalam
menghadapi hidup ini. Sudah sangat banyak derita yang saya hadapi, tidak
mempunyai tangan, hidup dalam kemiskinan dan saya harus bekerja
membantu orang tua saya. Saya menyadari
bahwa dibalik penderitaan, ada kebahagiaan, ada kehangatan dari
orang-orang sekitar yang mencintai saya. Satu hal yang saya pelajari
dari hidup saya ini adalah 'Kalau saya tidak pernah mengalami derita
ini, darimana saya bisa tahu apa itu kebahagiaan?' Semua yang terjadi
adalah karena akibat karma saya, masa lalu saya. Namun, saya tidak putus
asa. Hidup ini indah karena saya dicintai."
@ ACCURATE HEALTH CENTER (KONSULTASI PSIKOLOGI & AKUPUNKTUR & REFLEKSIOLOGI)
Kamis, 28 Juni 2012
His Holiness Dalai Lama
I have always felt it important to show my respect to other religions,
such as Christianity, Hinduism, Jainism, Islam, Judaism, Sikhism, and so
on.
(His Holiness Dalai Lama)
Makna yang ingin disampaikan adalah bahwa cara berdoa apapun tidak masalah ketika batin, pikiran, niat, hati dalam keadaan sadar sepenuhnya, selalu positif.
Cara "berdoa", "bersembahyang", berpakaian, atau "beribadah" seseorang tidak begitu bermasalah, tatkala niat, hati, batin atau pikirannya penuh dengan kebijaksanaan dan cinta yang universal, serta bebas dari kebencian, kebodohan, iri hati, dendam dan kotoran batin lainnya.
(His Holiness Dalai Lama)
Makna yang ingin disampaikan adalah bahwa cara berdoa apapun tidak masalah ketika batin, pikiran, niat, hati dalam keadaan sadar sepenuhnya, selalu positif.
Cara "berdoa", "bersembahyang", berpakaian, atau "beribadah" seseorang tidak begitu bermasalah, tatkala niat, hati, batin atau pikirannya penuh dengan kebijaksanaan dan cinta yang universal, serta bebas dari kebencian, kebodohan, iri hati, dendam dan kotoran batin lainnya.
Label:
Dalai Lama
Jangan Sedih
Jangan sedih bila orang lain tidak memahami anda.. Tapi sedihlah karena anda tidak mau memahami orang lain.
Jangan sedih bila orang lain tidak mempercayai anda.. Tapi sedihlah karena anda tidak percaya diri sendiri.
Jangan sedih bila orang lain tidak memberi kesempatan kepada anda.. Tapi sedihlah karena anda belum buat persiapan.
Jangan sedih bila orang lain tidak menghargai anda.. Tapi sedihlah karena anda tidak bisa menghargai orang lain.
Jangan sedih bila orang lain menghina anda.. Tapi sedihlah karena anda membuat hina diri sendiri.
Jangan sedih bila orang lain memaki anda.. Tapi sedihlah karena anda bermulut jahat pada orang lain.
Jangan sedih orang selalu mengritik kita.. Tapi sedihlah karena anda tak pernah mau perbaiki diri.
Jangan sedih karena anda selalu jatuh.. Tapi sedihlah karena anda tak mau bangkit kembali.
Jangan sedih karena perjalanan hidup anda pahit getir.. Tapi sedihlah karena anda tak pernah belajar dari pengalaman.
INGATLAH..
Kunci masalah selalu ada dalam diri, bukan di luar,
Perbaikilah diri maka hidup akan berubah menjadi baik.
Jangan sedih bila orang lain tidak mempercayai anda.. Tapi sedihlah karena anda tidak percaya diri sendiri.
Jangan sedih bila orang lain tidak memberi kesempatan kepada anda.. Tapi sedihlah karena anda belum buat persiapan.
Jangan sedih bila orang lain tidak menghargai anda.. Tapi sedihlah karena anda tidak bisa menghargai orang lain.
Jangan sedih bila orang lain menghina anda.. Tapi sedihlah karena anda membuat hina diri sendiri.
Jangan sedih bila orang lain memaki anda.. Tapi sedihlah karena anda bermulut jahat pada orang lain.
Jangan sedih orang selalu mengritik kita.. Tapi sedihlah karena anda tak pernah mau perbaiki diri.
Jangan sedih karena anda selalu jatuh.. Tapi sedihlah karena anda tak mau bangkit kembali.
Jangan sedih karena perjalanan hidup anda pahit getir.. Tapi sedihlah karena anda tak pernah belajar dari pengalaman.
INGATLAH..
Kunci masalah selalu ada dalam diri, bukan di luar,
Perbaikilah diri maka hidup akan berubah menjadi baik.
Label:
Sedih
Selasa, 26 Juni 2012
Hal Yang Paling Berharga di Dunia Ini
Seringkali kita mendapat pertanyaan dari orang lain apa sih hal yang
paling berharga yang kita miliki di dunia ini? atau sering juga kita
bertanya kepada diri kita sendiri tentang apakah hal yang paling
berharga yang kita miliki?.
Banyak sekali pandangan umum yang menyatakan bahwa hal yang paling berharga dalam kehidupan ini adalah harta benda ataupun kekayaan-kekayaan lainnya berupa aset-aset berharga.
Namun sadarkah kita akan hal yang paling berharga dalam kehidupan kita, tahukah anda apa hal itu?
Hal itu adalah detik-detik yang baru saja kita lewatkan, kenapa? karna waktu-waktu yang baru saja kita lewatkan tadi takkan pernah terulang lagi dan ini adalah suatu kepastian yang tidak bisa diragukan lagi.
Seorang Donald Trump ataupun Bill Gates mungkin bisa membeli apapun yang mereka mau dengan kekayaannya namun mereka takan pernah bisa membeli detik-detik yang baru saja mereka lewatkan.
Kebanyakan dari kita terlalu sering melewatkan detik-detik yang baru saja terjadi dengan suatu hal yang sia-sia, yang mana seharusnya dapat kita tuliskan hal-hal yang berguna dan bermanfaat pada lembaran-lembaran waktu yang baru saja terlewatkan tadi. Namun ya sudahlah semua itu sudah terjadi dan tidak ada gunanya juga kalau kita menyesali segala yang sudah terjadi secara belebihan dan terus menyalahkan diri kita sendiri.
Ada prinsip orang Taiwan yang bilang “jangan pernah menyesali pilihan kita sendiri” y memang sih tidak semua pilihan kita yang lalu-lalu semuanya benar dan tepat, tapi y cukuplah itu jadi suatu hal yang dapat memacu kita agar kita tidak menyia-menyiakannya lagi.
Banyak sekali pandangan umum yang menyatakan bahwa hal yang paling berharga dalam kehidupan ini adalah harta benda ataupun kekayaan-kekayaan lainnya berupa aset-aset berharga.
Namun sadarkah kita akan hal yang paling berharga dalam kehidupan kita, tahukah anda apa hal itu?
Hal itu adalah detik-detik yang baru saja kita lewatkan, kenapa? karna waktu-waktu yang baru saja kita lewatkan tadi takkan pernah terulang lagi dan ini adalah suatu kepastian yang tidak bisa diragukan lagi.
Seorang Donald Trump ataupun Bill Gates mungkin bisa membeli apapun yang mereka mau dengan kekayaannya namun mereka takan pernah bisa membeli detik-detik yang baru saja mereka lewatkan.
Kebanyakan dari kita terlalu sering melewatkan detik-detik yang baru saja terjadi dengan suatu hal yang sia-sia, yang mana seharusnya dapat kita tuliskan hal-hal yang berguna dan bermanfaat pada lembaran-lembaran waktu yang baru saja terlewatkan tadi. Namun ya sudahlah semua itu sudah terjadi dan tidak ada gunanya juga kalau kita menyesali segala yang sudah terjadi secara belebihan dan terus menyalahkan diri kita sendiri.
Ada prinsip orang Taiwan yang bilang “jangan pernah menyesali pilihan kita sendiri” y memang sih tidak semua pilihan kita yang lalu-lalu semuanya benar dan tepat, tapi y cukuplah itu jadi suatu hal yang dapat memacu kita agar kita tidak menyia-menyiakannya lagi.
Selasa, 19 Juni 2012
Warren Buffett Golden Words
Live your life as simply as possible.
Money doesn't create man, but it is the man who created money.
Don't do what others say - listen to them, but do what you feel good doing.
Don't waste your money on unnecessary things; just spend on those things you really need.
_______________________
Jalani hidup sesederhana mungkin.
Bukan uang yang menciptakan manusia, tapi manusialah yang menciptakan uang.
Jangan ikuti apa kata orang - dengarkan saja mereka, tapi lakukan apa yang dirasa baik bagimu.
Jangan habiskan uang untuk hal-hal yang tidak penting; pakai uangmu untuk hal-hal yang benar-benar penting.
Money doesn't create man, but it is the man who created money.
Don't do what others say - listen to them, but do what you feel good doing.
Don't waste your money on unnecessary things; just spend on those things you really need.
_______________________
Jalani hidup sesederhana mungkin.
Bukan uang yang menciptakan manusia, tapi manusialah yang menciptakan uang.
Jangan ikuti apa kata orang - dengarkan saja mereka, tapi lakukan apa yang dirasa baik bagimu.
Jangan habiskan uang untuk hal-hal yang tidak penting; pakai uangmu untuk hal-hal yang benar-benar penting.
Label:
Golden Words,
Warren Buffett
Senin, 18 Juni 2012
AKU LAYAK BAHAGIA
KATAKAN PADA DIRI SENDIRI (SELF TALKING) :
Aku merasa mampu dan merasa layak hidup bahagia. Aku bisa menerima dan menghargai diriku sendiri.
Apapun yang terjadi dalam hidupku, persoalan dan tantangan apapun tidak pernah lebih besar dan tidak pernah lebih tinggi dari masa depan
Betapa pentingnya kebahagian diriku dengan ini aku menyatakan bahwa : AKU SAYANG PADA DIRIKU SENDIRI
Aku menganggap masa depanku jauh lebih penting, lebih berharga, lebih bernilai, lebih mahal harganya dibandingkan perasaan-perasaan sementara yang seringkali mengangguku yang sebenarnya.
Dengan ini bahwa aku ingin bahagia secara sederhana, untuk menerima diriku, mensyukuri apa yang ada dan menikmati hal-hal yang selama ini aku syukuri.
Bahwa aku layak bahagia itu tidak pernah berubah. Semua hal boleh berubah namun aku layak bahagia.
Tidak pernah berubah status itu : AKU MENCINTAI DIRIKU SENDIRI
Aku merasa mampu dan merasa layak hidup bahagia. Aku bisa menerima dan menghargai diriku sendiri.
Apapun yang terjadi dalam hidupku, persoalan dan tantangan apapun tidak pernah lebih besar dan tidak pernah lebih tinggi dari masa depan
Betapa pentingnya kebahagian diriku dengan ini aku menyatakan bahwa : AKU SAYANG PADA DIRIKU SENDIRI
Aku menganggap masa depanku jauh lebih penting, lebih berharga, lebih bernilai, lebih mahal harganya dibandingkan perasaan-perasaan sementara yang seringkali mengangguku yang sebenarnya.
Dengan ini bahwa aku ingin bahagia secara sederhana, untuk menerima diriku, mensyukuri apa yang ada dan menikmati hal-hal yang selama ini aku syukuri.
Bahwa aku layak bahagia itu tidak pernah berubah. Semua hal boleh berubah namun aku layak bahagia.
Tidak pernah berubah status itu : AKU MENCINTAI DIRIKU SENDIRI
Label:
Bahagia
Ayah Luar Biasa
Seorang anak 10 tahun bernama Putra, pada suatu malam akan
menonton sirkus bersama ayahnya. Ketika tiba di loket, dia dan ayahnya
antre di belakang rombongan keluarga besar yang terdiri dari bapak, ibu,
dan empat orang anaknya.
Dari pembicaraan yang terdengar, Putra tahu bahwa bapak dari ke-4 anak tadi telah bekerja ekstra untuk dapat mengajak anak-anaknya nonton sirkus malam itu. Namun ketika sampai di loket dan hendak membayar, wajah bapak 4 anak itu tampak pucat. Ternyata uang yang telah dikumpulkannya dengan susah payah tidak cukup, kurang Rp 20.000.
Pasangan suami istri itu pun saling berbisik, tentang bagaimana harus menjelaskan kepada anak-anak mereka yang masih kecil, bahwa malam itu mereka batal nonton sirkus karena uangnya kurang. Padahal mereka tampak begitu gembira dan sudah tidak sabar lagi untuk segera masuk ke arena pertunjukan sirkus.
Tiba-tiba ayah Putra menyapa bapak yang sedang kebingungan itu sambil berkata, "Maaf, Pak! Uang ini tadi jatuh dari saku Bapak." Kemudian, diserahkannya lembaran Rp 20.000 sambil mengedipkan matanya dan terseyum.
Betapa takjubnya si Bapak, dengan apa yang dilakukan ayah Putra. Dengan mata berkaca-kaca, ia menerima uang itu dan berbisik mengucapkan terima kasih kepada ayah Putra, sambil mengatakan betapa Rp 20.000 itu sangat berarti bagi keluarganya.
Setelah rombongan tadi masuk, Putra dan ayahnya bergegas pulang. Mereka batal nonton sirkus, karena uang untuk menyaksikan sirkus sudah diberikan kepada keluarga besar tadi. Tapi Putra justru merasa sangat bahagia. Ia memang tidak dapat menyaksikan sirkus, tetapi ia telah menyaksikan dua orang ayah yang luar biasa.
Dunia ini terus berputar. Ada kalanya kita menolong, dan ada kalanya kita juga memerlukan pertolongan dari orang lain. Maka, selagi masih mampu, tetap lakukan kebaikan dengan ikhlas dan bijaksana.
Dari pembicaraan yang terdengar, Putra tahu bahwa bapak dari ke-4 anak tadi telah bekerja ekstra untuk dapat mengajak anak-anaknya nonton sirkus malam itu. Namun ketika sampai di loket dan hendak membayar, wajah bapak 4 anak itu tampak pucat. Ternyata uang yang telah dikumpulkannya dengan susah payah tidak cukup, kurang Rp 20.000.
Pasangan suami istri itu pun saling berbisik, tentang bagaimana harus menjelaskan kepada anak-anak mereka yang masih kecil, bahwa malam itu mereka batal nonton sirkus karena uangnya kurang. Padahal mereka tampak begitu gembira dan sudah tidak sabar lagi untuk segera masuk ke arena pertunjukan sirkus.
Tiba-tiba ayah Putra menyapa bapak yang sedang kebingungan itu sambil berkata, "Maaf, Pak! Uang ini tadi jatuh dari saku Bapak." Kemudian, diserahkannya lembaran Rp 20.000 sambil mengedipkan matanya dan terseyum.
Betapa takjubnya si Bapak, dengan apa yang dilakukan ayah Putra. Dengan mata berkaca-kaca, ia menerima uang itu dan berbisik mengucapkan terima kasih kepada ayah Putra, sambil mengatakan betapa Rp 20.000 itu sangat berarti bagi keluarganya.
Setelah rombongan tadi masuk, Putra dan ayahnya bergegas pulang. Mereka batal nonton sirkus, karena uang untuk menyaksikan sirkus sudah diberikan kepada keluarga besar tadi. Tapi Putra justru merasa sangat bahagia. Ia memang tidak dapat menyaksikan sirkus, tetapi ia telah menyaksikan dua orang ayah yang luar biasa.
***
Teman-teman, kebahagiaan tidak hanya diperoleh ketika menerima pemberian orang lain, tetapi juga pada saat kita MAMPU MEMBERI.
Cerita di atas juga menunjukkan bagaimana menolong orang lain dengan
cara yang sangat halus, tanpa menyinggung harga diri orang yang
ditolong.Dunia ini terus berputar. Ada kalanya kita menolong, dan ada kalanya kita juga memerlukan pertolongan dari orang lain. Maka, selagi masih mampu, tetap lakukan kebaikan dengan ikhlas dan bijaksana.
Label:
Ayah,
Orang Luar Biasa
Jumat, 15 Juni 2012
Menerima Kekurangan
Di dunia ini tak ada yang sempurna. Itu sudah pasti. Nobody is perfect,
kata peribahasa. Tetapi ada sebagian orang yang merasa kelemahan yang
dimilikinya merupakan bawaan yang tak bisa diatasi. Lahir dari keluarga
miskin merasa tak mungkin bisa kaya raya. Padahal banyak orang yang
sudah bisa membuktikan sebaliknya: Lahir miskin lalu dengan bekerja
keras akhirnya bisa jadi orang kaya.
Ada juga yang memiliki kekurangan fisik. Karena ada cacat lalu merasa hidupnya tak beruntung, merasa jadi manusia terpinggirkan, tak mungkin sukses, merasa tak berdaya, merasa hidupnya hanya menunggu belas kasihan orang. Padahal kita tahu, banyak contoh orang-orang difabel yang sukses luar biasa di kehidupannya.
Mumpung dalam suasana pergelaran Piala Eropa, saya ambil contoh seorang pemain sepakbola yang luar biasa, yaitu Lionel Messi. Meski ia tak main di kejuaraan ini karena orang Argentina, apa yang dialaminya cukup inspiratif. Messi sewaktu kecil mengalami proses pertumbuhan yang tidak normal. Badannya kekurangan hormon yang menghambat pertumbuhan tulangnya sehingga Messi bertubuh kecil dibanding anak-anak seusianya. Gara-gara penyakit itu ia ditolak klub sepakbola kenamaan Argentina.
Dokternya juga meminta Messi untuk tidak latihan sepakbola. Namun alih-alih berhenti bermain bola Messi malah terus berlatih dengan sembunyi-sembunyi. Bakatnya yang luar biasa akhirnya diketahui pemandu talenta dari klub sepakbola Spanyol, Barcelona. Klub ini lalu mengontraknya dan membiayai pengobatan Messi agar bisa tumbuh normal.
Kita sekarang tahu siapa Messi. Di Barcelona ia menjelma menjadi pemain hebat. Bahkan saat ini ia adalah pemain sepakbola terbaik di dunia. Messi menunjukkan bahwa kekurangannya bukan penghambat baginya.
Masih banyak contoh lain baik dari dunia olahraga, bisnis, atau bidang-bidang lainnya. Mereka tak mengeluhkan kekurangannya. Mereka justru mengoptimalkan kelebihannya untuk meraih kesuksesan hidup. Dan dengan bekerja keras akhirnya mereka sukses luar biasa. Misalnya Stephen Hawking yang tubuhnya lumpuh dan hidupnya hanya di atas kursi roda. Dengan kondisi seperti itu ternyata ia bisa berhasil menjadi ilmuwan fisika kenamaan dunia saat ini.
Memang di dunia ini tak ada yang sempurna. Tapi ketidaksempurnaan itu bukan sumber kegagalan. Kebanyakan orang yang gagal bukan karena tidak memiliki talenta, modal, atau kesempatan. Mereka gagal karena tidak pernah menyusun rencana untuk mengisi kehidupan mereka dengan sukses.
Karena itu, mari sadari bahwa kekurangan kita bukan hambatan untuk sukses. Kita pasti memiliki kelebihan. Yang harus kita lakukan adalah menemukan kelebihan kita, mengoptimalkannya, bekerja keras, tak mudah menyerah, dan mengembangkan sikap positif lainnya. Sukses pasti milik kita!
Ada juga yang memiliki kekurangan fisik. Karena ada cacat lalu merasa hidupnya tak beruntung, merasa jadi manusia terpinggirkan, tak mungkin sukses, merasa tak berdaya, merasa hidupnya hanya menunggu belas kasihan orang. Padahal kita tahu, banyak contoh orang-orang difabel yang sukses luar biasa di kehidupannya.
Mumpung dalam suasana pergelaran Piala Eropa, saya ambil contoh seorang pemain sepakbola yang luar biasa, yaitu Lionel Messi. Meski ia tak main di kejuaraan ini karena orang Argentina, apa yang dialaminya cukup inspiratif. Messi sewaktu kecil mengalami proses pertumbuhan yang tidak normal. Badannya kekurangan hormon yang menghambat pertumbuhan tulangnya sehingga Messi bertubuh kecil dibanding anak-anak seusianya. Gara-gara penyakit itu ia ditolak klub sepakbola kenamaan Argentina.
Dokternya juga meminta Messi untuk tidak latihan sepakbola. Namun alih-alih berhenti bermain bola Messi malah terus berlatih dengan sembunyi-sembunyi. Bakatnya yang luar biasa akhirnya diketahui pemandu talenta dari klub sepakbola Spanyol, Barcelona. Klub ini lalu mengontraknya dan membiayai pengobatan Messi agar bisa tumbuh normal.
Kita sekarang tahu siapa Messi. Di Barcelona ia menjelma menjadi pemain hebat. Bahkan saat ini ia adalah pemain sepakbola terbaik di dunia. Messi menunjukkan bahwa kekurangannya bukan penghambat baginya.
Masih banyak contoh lain baik dari dunia olahraga, bisnis, atau bidang-bidang lainnya. Mereka tak mengeluhkan kekurangannya. Mereka justru mengoptimalkan kelebihannya untuk meraih kesuksesan hidup. Dan dengan bekerja keras akhirnya mereka sukses luar biasa. Misalnya Stephen Hawking yang tubuhnya lumpuh dan hidupnya hanya di atas kursi roda. Dengan kondisi seperti itu ternyata ia bisa berhasil menjadi ilmuwan fisika kenamaan dunia saat ini.
Memang di dunia ini tak ada yang sempurna. Tapi ketidaksempurnaan itu bukan sumber kegagalan. Kebanyakan orang yang gagal bukan karena tidak memiliki talenta, modal, atau kesempatan. Mereka gagal karena tidak pernah menyusun rencana untuk mengisi kehidupan mereka dengan sukses.
Karena itu, mari sadari bahwa kekurangan kita bukan hambatan untuk sukses. Kita pasti memiliki kelebihan. Yang harus kita lakukan adalah menemukan kelebihan kita, mengoptimalkannya, bekerja keras, tak mudah menyerah, dan mengembangkan sikap positif lainnya. Sukses pasti milik kita!
Label:
Lionel Messi,
Menerima Kekurangan
A Place Called Home
Maiti Nepal, yang berarti "Rumah Ibu", adalah organisasi non profit yang didirikan oleh Anuradha Koirala,
seorang wanita kelahiran 14 April 1949. Maiti Nepal menjadi tempat
perlindungan bagi perempuan yang diselamatkan dari perdagangan seks di
India. Mereka yang tinggal di rumah itu, diizinkan untuk tinggal disana,
sampai mereka siap dan mampu hidup sendiri, atau dijemput keluarga.
Para korban yang diselamatkan oleh Anuradha merasa bebas dan damai tinggal di Maiti Nepal. Anuradha dianggap pahlawan sekaligus Ibu bagi mereka. Karena, dalam rumah tersebut, mereka mendapatkan kasih sayang. Anuradha tidak hanya menyelamatkan, namun ia juga memberikan kehidupan dan kepercayaan baru kepada mereka. Maiti Nepal seperti surga bagi mereka.
Salah satu korban yang diselamatkan berkata, "Ibu saya melahirkan saya. Tetapi beliau memberikan saya segalanya."
Dan, di rumah inilah, perempuan-perempuan yang menjadi korban
perdagangan seks, mendapat kesempatan untuk "hidup" lagi. Mereka belajar
keterampilan, mereka di terima apa adanya. Terlebih yang menderita
HIV/AIDS, Anuradha menerima mereka semua dengan lapang dada. Bersama
dengan perempuan-perempuan lain, Anuradha berkeliling dan
mengkampanyekan "Stop Trafficking Women".
Imagine if your daughter is one of them, what will you do? I will fight for them, we have to join hands and help them and send them to home - Anuradha Koirala
Pada 25 Agustus 2006, Anuradha menerima penghargaan Courage of Conscience dari The Peace Abbey di Sherborn, Massachussetts. Dan beliau memenangkan penghargaan CNN Heroes pada tahun 2010.
When people ignoring you and let you down, you always can run back to home, where you accepted just the way you are - Rosita Lim
Para korban yang diselamatkan oleh Anuradha merasa bebas dan damai tinggal di Maiti Nepal. Anuradha dianggap pahlawan sekaligus Ibu bagi mereka. Karena, dalam rumah tersebut, mereka mendapatkan kasih sayang. Anuradha tidak hanya menyelamatkan, namun ia juga memberikan kehidupan dan kepercayaan baru kepada mereka. Maiti Nepal seperti surga bagi mereka.
Salah satu korban yang diselamatkan berkata, "Ibu saya melahirkan saya. Tetapi beliau memberikan saya segalanya."
Imagine if your daughter is one of them, what will you do? I will fight for them, we have to join hands and help them and send them to home - Anuradha Koirala
Pada 25 Agustus 2006, Anuradha menerima penghargaan Courage of Conscience dari The Peace Abbey di Sherborn, Massachussetts. Dan beliau memenangkan penghargaan CNN Heroes pada tahun 2010.
***
Bahkan wanita pun diperdagangkan! Sejak usia mereka yang masih kecil,
belasan tahun sudah mengalami keras dan kejamnya dunia. Moral manusia
seolah sudah punah. Semoga semangat Anuradha bisa memberikan
inspirasi kepada kita semua agar kita pun berani melakukan kebaikan,
berani melawan yang tidak benar, dan bekerja sama menciptakan kehidupan
baru bagi mereka yang membutuhkan.When people ignoring you and let you down, you always can run back to home, where you accepted just the way you are - Rosita Lim
Label:
Kisah Inspirasi,
Maiti Nepal
Penerbangan Kelas Pertama
Alkisah, dalam sebuah penerbangan dari Johannesburg, seorang
perempuan setengah baya asal Afrika Selatan yang berkulit putih baru
mengetahui dirinya mendapat kursi di samping seorang pria berkulit
hitam. Perempuan itu memanggil kru kabin dan mengeluhkan masalah
penempatan tempat duduknya.
"Ada masalah apa, Ibu?" tanya kru kabin dengan sopan.
"Kamu tidak bisa lihat sendiri, ya?" ujar perempuan itu dengan nada tajam. "Kamu tempatkan saya di samping seorang kulit hitam. Aku tidak mungkin bisa duduk di sebelah manusia menjijikan ini. Carikan saya kursi yang lain!"
"Harap tenang dulu, Bu," timpal seorang pramugari. "Hari ini pesawat sudah penuh, tapi saya akan coba bantu Ibu ya. Saya akan cek apakah masih ada kursi kosong di kelas ekonomi atau kelas pertama."
Perempuan itu melirik dengan tatapan sombong ke arah pria berkulit hitam di sampingnya (dan penumpang lain di sekitarnya).
Beberapa menit kemudian, pramugari tadi kembali dengan berita bagus, yang disampaikannya kepada perempuan setengah baya itu. Si perempuan itu memandang ke sekitarnya dengan senyuman penuh kepuasan.
"Ibu, sayang sekali, seperti yang saya duga, kelas ekonomi sudah penuh. Tapi, kami masih punya kursi kosong di kelas pertama."
Sebelum perempuan itu sempat menjawab, si pramugari melanjutkan...
"Peningkatan kelas seperti ini jarang terjadi, tapi saya sudah mendapat izin khusus dari kapten kami. Tapi melihat kondisi yang ada, kapten kami merasa sangatlah memalukan jika seseorang harus dipaksa untuk duduk di sebelah orang yang sangat menjengkelkan."
Setelah berkata begitu, pramugari itu langsung beralih pada pria berkulit hitam yang duduk di samping perempuan itu. Kata si pramugari, "Jadi jika Anda bersedia memindahkan barang-barang Anda, Pak, saya akan menyiapkan kursinya buat Anda...."
Saat itu juga, penumpang di sekitar serempak berdiri dan bertepuk tangan ketika pria berkulit hitam itu berjalan menuju bagian depan pesawat.
"Ada masalah apa, Ibu?" tanya kru kabin dengan sopan.
"Kamu tidak bisa lihat sendiri, ya?" ujar perempuan itu dengan nada tajam. "Kamu tempatkan saya di samping seorang kulit hitam. Aku tidak mungkin bisa duduk di sebelah manusia menjijikan ini. Carikan saya kursi yang lain!"
"Harap tenang dulu, Bu," timpal seorang pramugari. "Hari ini pesawat sudah penuh, tapi saya akan coba bantu Ibu ya. Saya akan cek apakah masih ada kursi kosong di kelas ekonomi atau kelas pertama."
Perempuan itu melirik dengan tatapan sombong ke arah pria berkulit hitam di sampingnya (dan penumpang lain di sekitarnya).
Beberapa menit kemudian, pramugari tadi kembali dengan berita bagus, yang disampaikannya kepada perempuan setengah baya itu. Si perempuan itu memandang ke sekitarnya dengan senyuman penuh kepuasan.
"Ibu, sayang sekali, seperti yang saya duga, kelas ekonomi sudah penuh. Tapi, kami masih punya kursi kosong di kelas pertama."
Sebelum perempuan itu sempat menjawab, si pramugari melanjutkan...
"Peningkatan kelas seperti ini jarang terjadi, tapi saya sudah mendapat izin khusus dari kapten kami. Tapi melihat kondisi yang ada, kapten kami merasa sangatlah memalukan jika seseorang harus dipaksa untuk duduk di sebelah orang yang sangat menjengkelkan."
Setelah berkata begitu, pramugari itu langsung beralih pada pria berkulit hitam yang duduk di samping perempuan itu. Kata si pramugari, "Jadi jika Anda bersedia memindahkan barang-barang Anda, Pak, saya akan menyiapkan kursinya buat Anda...."
Saat itu juga, penumpang di sekitar serempak berdiri dan bertepuk tangan ketika pria berkulit hitam itu berjalan menuju bagian depan pesawat.
Label:
Penerbangan
The Five W of Life
WHO you are is what makes you special. Do not change for anyone.
WHAT lies ahead will always be a mystery. Do not be afraid to explore.
WHEN life pushes you over, you push back harder.
WHERE there are choices to make, make the one you won't regret.
WHY things happen will never be certain. Take it in stride and move forward
***
Siapa diri kita, itulah yang membuat kita spesial. Jangan mengubah diri kita demi siapa pun.Apa yang terhampar di depan akan selalu jadi misteri. Jangan takut untuk mengeksplornya.
Ketika hidup menekan kita, lawanlah lebih keras.
Jika ada banyak pilihan, ambil satu pilihan yang tidak akan kita sesali.
Alasan terjadinya segala hal tak kan pernah pasti. Hadapi dengan tenang dan tetaplah melangkah ke depan.
Label:
Hidup
Tiga Cara Menggapai Sukses ala Andrie Wongso
Kesuksesan bukanlah milik orang tertentu saja, dan dapat diraih oleh semua orang! 3 tips untuk meraih sukses:
1. Di dalam hidup ini, kita harus BERANI MEMILIH. Termasuk memilih apa yang akan menjadi target kita di masa mendatang. Targetkan dan fokus pada apa yang menjadi tujuan kita.
2. Atas dasar target itu, baru kemudian kita harus BERANI MELANGKAH. Hindari miskin mental, seperti malas, takut, lemah, yang membuat kita tidak berani dalam melangkah menuju target tersebut.
3. BERJUANG habis-habisan demi menggapai target (dengan hati ikhlas, secara baik dan benar, di jalan yang halal!). Berjuang dengan kerja keras, kerja cerdas, dan semangat yang tinggi akan semakin mendekatkan kita ke arah kesuksesan--meskipun kegagalan sering dialami. Sebab, kegagalan merupakan ‘vitamin’ untuk menuju kesuksesan.
1. Di dalam hidup ini, kita harus BERANI MEMILIH. Termasuk memilih apa yang akan menjadi target kita di masa mendatang. Targetkan dan fokus pada apa yang menjadi tujuan kita.
2. Atas dasar target itu, baru kemudian kita harus BERANI MELANGKAH. Hindari miskin mental, seperti malas, takut, lemah, yang membuat kita tidak berani dalam melangkah menuju target tersebut.
3. BERJUANG habis-habisan demi menggapai target (dengan hati ikhlas, secara baik dan benar, di jalan yang halal!). Berjuang dengan kerja keras, kerja cerdas, dan semangat yang tinggi akan semakin mendekatkan kita ke arah kesuksesan--meskipun kegagalan sering dialami. Sebab, kegagalan merupakan ‘vitamin’ untuk menuju kesuksesan.
Label:
Andrie Wongso,
Tips Sukses
Melakukan Setiap Hari
Toshihiko Seko adalah pemenang lomba-lomba lari
bergengsi: Fukuoka Marathon (1978–1980, 1983), Boston Marathon (1981,
1987), London Marathon (1986), serta Chicago Marathon (1986). Ia juga
pencetak rekor dunia untuk lari 25,000 m (1:13:55.8) and 30,000 m
(1:29:18.8), yang bertahan selama 3 dekade dan baru terpecahkan tahun
lalu.
Ketika ditanya mengenai rahasia keberhasilannya, ia menjawab,"Saya hanya berlari 10 kilometer (km) setiap pagi dan 20 km setiap sore."
Banyak orang tidak percaya bahwa ia hanya melakukan latihan yang sederhana tersebut. "Ah.. Mana mungkin cuma mengerjakan hal sederhana yang demikian, tapi berhasil menjadi juara dan pencetak rekor dunia?"
Seko menjawab,"Memang sederhana tapi saya melakukannya setiap hari, 365 hari dalam setahun. Sederhana? Ya. Mudah? Tidak!"
Kerap kali yang membuat kita gagal bukanlah karena rencana kita yang terlalu sederhana atau terlalu rumit, tetapi karena kita tidak cukup berkomitmen untuk mengerjakan rencana kita. Ya, kebanyakan kita hanya bersemangat di awal namun mulai lemah, malas, dan enggan di tengah jalan. Alhasil, kita tidak pernah sampai ke puncak meskipun sudah memiliki bahkan merancang hal-hal hebat.
Ingat, untuk menikmati hasil yang besar bahkan sukses yang lebih gemilang, kita perlu menjalankan rencana yang ada dengan penuh komitmen, secara konsisten. Ini ibarat seperti menyusun satu batubata setiap hari, sampai menjadi sebuah rumah. Ya, kita tidak bisa mengerjakannya setengah-setengah; dikerjakan saat termotivasi, dan mengabaikannya saat malas. Itu hanya akan menghambat keberhasilan kita.
Seko bisa menggapai sukses karena ia menyusun rencana dan menjalankan rencananya setiap hari. Mari ikuti teladan / sikapnya yang luar biasa!
Ketika ditanya mengenai rahasia keberhasilannya, ia menjawab,"Saya hanya berlari 10 kilometer (km) setiap pagi dan 20 km setiap sore."
Banyak orang tidak percaya bahwa ia hanya melakukan latihan yang sederhana tersebut. "Ah.. Mana mungkin cuma mengerjakan hal sederhana yang demikian, tapi berhasil menjadi juara dan pencetak rekor dunia?"
Seko menjawab,"Memang sederhana tapi saya melakukannya setiap hari, 365 hari dalam setahun. Sederhana? Ya. Mudah? Tidak!"
Kerap kali yang membuat kita gagal bukanlah karena rencana kita yang terlalu sederhana atau terlalu rumit, tetapi karena kita tidak cukup berkomitmen untuk mengerjakan rencana kita. Ya, kebanyakan kita hanya bersemangat di awal namun mulai lemah, malas, dan enggan di tengah jalan. Alhasil, kita tidak pernah sampai ke puncak meskipun sudah memiliki bahkan merancang hal-hal hebat.
Ingat, untuk menikmati hasil yang besar bahkan sukses yang lebih gemilang, kita perlu menjalankan rencana yang ada dengan penuh komitmen, secara konsisten. Ini ibarat seperti menyusun satu batubata setiap hari, sampai menjadi sebuah rumah. Ya, kita tidak bisa mengerjakannya setengah-setengah; dikerjakan saat termotivasi, dan mengabaikannya saat malas. Itu hanya akan menghambat keberhasilan kita.
Seko bisa menggapai sukses karena ia menyusun rencana dan menjalankan rencananya setiap hari. Mari ikuti teladan / sikapnya yang luar biasa!
Label:
Konsisten,
Toshihiko Seko
Selasa, 12 Juni 2012
Bangkit dari Nyaris Bangkrut
Sudah melakukan banyak hal untuk menaikkan penjualan, tapi merasa
belum mencapai hasil maksimal? Barangkali, ini pernah dirasakan oleh
sebagian besar pengusaha. Bahkan, nyaris tak ada pengusaha yang tak
pernah melewati masa-masa semacam ini. Tak jarang, mereka yang sudah
berada di puncak pun mengalami kembali masa-masa kelam, barang tak laku,
produk menumpuk di gudang.
Jika salah penanganan (bahkan sebagian langsung putus asa) bisa jadi usaha hanya akan bertahan beberapa waktu saja. Malahan, tekanan demi tekanan akan terus terjadi sehingga inovasi tak bisa dilakukan. Akhirnya, berujung pada kebangkrutan. Tentu, kita tak mau hal tersebut terjadi.
Pertanyaannya, apa yang harus dilakukan jika hal kurang menyenangkan itu terjadi? Berikut beberapa hal yang bisa dicoba:
• Berpikir di luar nalar
Ini sering kali dipahami sebagai think out of the box atau berpikir di luar kotak. Tapi, sebenarnya, kadang itu tak cukup. Berpikir tentang konsep atau slogan di luar nalar jauh lebih dari sekadar berpikir kreatif, tapi juga nyeleneh, di luar kelaziman, namun powerful!
• Bersabar menunggu masa
Kadang, barang kurang laku bukan berarti produknya buruk atau tak diterima oleh pasar. Bisa jadi, malah produk itu terlampau maju pada masanya. Atau, terlalu banyak inovasi sehingga masyarakat pembeli dan penikmatnya belum familiar, sehingga malah kontraproduktif.
• Ubah sudut pandang
Kadang-kadang, kita berusaha sudah berupaya sedemikian rupa, tapi ternyata masih kurang berdampak maksimal juga. Tentu, ini hal yang sangat menjengkelkan. Padahal ternyata, butuh sedikit "kesabaran dan kejelian" untuk mengubah "nasib".
• Gunakan semua jalur promosi
Sering kali, kita tak sadar bahwa produk yang kita jual ternyata lebih laku jika dipromosikan lewat komunikasi langsung atau dari mulut ke mulut. Karena merasa punya budget, iklan dan promosi di media menjadi sasaran utama. Sayang, hasilnya malah kurang maksimal.
Jika ini yang terjadi, coba gunakan cara-cara lama. Cek kontak di ponsel, lihat daftar BBM dan Whats App, lihat daftar teman di facebook, lihat followers di twitter, atau jaringan pertemanan lainnya. Hampir bisa dipastikan, minimal 100 kontak ada di kumpulan daftar tersebut. Ajak mereka untuk mencoba, datang, mencicipi, atau berikan apa pun aktivitas yang membuat mereka bisa jadi marketing freelance kita. Sepanjang produk bagus dan berkualitas, pelayanan prima, tak jarang mereka akan dengan suka rela mempromosikan usaha kita.
• Siapkan kata kunci: diskon, hadiah, bonus, bahkan gratis
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Duke University bidang Psikologi di Amerika Serikat, ada kata-kata "ajaib" yang bisa menggerakkan emosi orang. Salah satunya adalah kata gratis. Pengembangan dari kata ini di antaranya hadiah, bonus, diskon, obral, dan sejenisnya. Intinya, orang cenderung akan segera melakukan pembelian karena dipengaruhi oleh kata-kata tersebut. Maka tak heran jika di tanggal tua pun, pengunjung mal selalu sesak oleh pembeli jika ada kata-kata tersebut. Apalagi, diperkuat dengan iklan di media massa yang gencar.
Dari sekian banyak kiat tersebut, barang kali Anda punya cara-cara tersendiri agar barang lebih laku. Yang pasti, selalu jaga kualitas, tingkatkan pelayanan, dan jangan pernah putus asa. Bisa jadi, barang yang kurang laku hari ini, akan jadi benda yang dicari-cari di masa mendatang. Semoga!
Jika salah penanganan (bahkan sebagian langsung putus asa) bisa jadi usaha hanya akan bertahan beberapa waktu saja. Malahan, tekanan demi tekanan akan terus terjadi sehingga inovasi tak bisa dilakukan. Akhirnya, berujung pada kebangkrutan. Tentu, kita tak mau hal tersebut terjadi.
Pertanyaannya, apa yang harus dilakukan jika hal kurang menyenangkan itu terjadi? Berikut beberapa hal yang bisa dicoba:
• Berpikir di luar nalar
Ini sering kali dipahami sebagai think out of the box atau berpikir di luar kotak. Tapi, sebenarnya, kadang itu tak cukup. Berpikir tentang konsep atau slogan di luar nalar jauh lebih dari sekadar berpikir kreatif, tapi juga nyeleneh, di luar kelaziman, namun powerful!
• Bersabar menunggu masa
Kadang, barang kurang laku bukan berarti produknya buruk atau tak diterima oleh pasar. Bisa jadi, malah produk itu terlampau maju pada masanya. Atau, terlalu banyak inovasi sehingga masyarakat pembeli dan penikmatnya belum familiar, sehingga malah kontraproduktif.
• Ubah sudut pandang
Kadang-kadang, kita berusaha sudah berupaya sedemikian rupa, tapi ternyata masih kurang berdampak maksimal juga. Tentu, ini hal yang sangat menjengkelkan. Padahal ternyata, butuh sedikit "kesabaran dan kejelian" untuk mengubah "nasib".
• Gunakan semua jalur promosi
Sering kali, kita tak sadar bahwa produk yang kita jual ternyata lebih laku jika dipromosikan lewat komunikasi langsung atau dari mulut ke mulut. Karena merasa punya budget, iklan dan promosi di media menjadi sasaran utama. Sayang, hasilnya malah kurang maksimal.
Jika ini yang terjadi, coba gunakan cara-cara lama. Cek kontak di ponsel, lihat daftar BBM dan Whats App, lihat daftar teman di facebook, lihat followers di twitter, atau jaringan pertemanan lainnya. Hampir bisa dipastikan, minimal 100 kontak ada di kumpulan daftar tersebut. Ajak mereka untuk mencoba, datang, mencicipi, atau berikan apa pun aktivitas yang membuat mereka bisa jadi marketing freelance kita. Sepanjang produk bagus dan berkualitas, pelayanan prima, tak jarang mereka akan dengan suka rela mempromosikan usaha kita.
• Siapkan kata kunci: diskon, hadiah, bonus, bahkan gratis
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Duke University bidang Psikologi di Amerika Serikat, ada kata-kata "ajaib" yang bisa menggerakkan emosi orang. Salah satunya adalah kata gratis. Pengembangan dari kata ini di antaranya hadiah, bonus, diskon, obral, dan sejenisnya. Intinya, orang cenderung akan segera melakukan pembelian karena dipengaruhi oleh kata-kata tersebut. Maka tak heran jika di tanggal tua pun, pengunjung mal selalu sesak oleh pembeli jika ada kata-kata tersebut. Apalagi, diperkuat dengan iklan di media massa yang gencar.
Dari sekian banyak kiat tersebut, barang kali Anda punya cara-cara tersendiri agar barang lebih laku. Yang pasti, selalu jaga kualitas, tingkatkan pelayanan, dan jangan pernah putus asa. Bisa jadi, barang yang kurang laku hari ini, akan jadi benda yang dicari-cari di masa mendatang. Semoga!
Senin, 11 Juni 2012
11 Aturan Hidup Bill Gates
Bill Gates (pendiri Microsoft yang merupakan salah satu orang
terkaya di dunia) pernah memberikan 11 aturan hidup dalam pidatonya di
hadapan siswa-siswa sebuah sekolah menengah atas. Mungkin di antara kita
sudah ada yang pernah membacanya di tempat lain, tapi bagi mereka yang
belum membacanya silakan menyimak kesebelas aturan berharga tersebut di
sini :
Aturan 1: Hidup ini tidak adil - biasakan diri kalian dengan kenyataan ini!
Aturan 2: Dunia tak kan peduli harga diri kalian. Dunia hanya menginginkan kalian bisa menghasilkan suatu karya atau pencapaian SEBELUM kalian bisa merasa nyaman dengan diri kalian sendiri.
Aturan 3: Kalian TIDAK akan mendapat gaji besar begitu lulus sekolah. Kalian tidak akan bisa jadi seorang wakil presiden dengan fasilitas mobil sampai kalian benar-benar layak mendapatkannya.
Aturan 4: Jika kalian beranggapan guru kalian bersikap keras, tunggu sampai kalian mendapat seorang bos.
Aturan 5: Jangan gengsi melakukan pekerjaan part-time. Kakek-nenek kalian punya istilah yang berbeda untuk pekerjaan semacam ini - mereka menyebutnya peluang.
Aturan 6: Jika kalian berbuat salah, itu bukan kesalahan orangtuamu. Jadi jangan mengeluh karena kesalahan-kesalahanmu, melainkan ambil pelajaran dari kesalahan itu.
Aturan 7: Sebelum kalian lahir, orangtua kalian tidak bersikap membosankan seperti sekarang. Mereka seperti itu karena harus membayar tagihan-tagihan kalian, membersihkan pakaian kalian, dan mendengarkan kalian bercerita betapa kerennya kalian. Jadi sebelum kalian menyingkirkan parasit-parasit dari generasi orangtua kalian, cobalah hilangkan dulu kutu-kutu di dalam diri kalian.
Aturan 8: Sekolah kalian bisa saja tidak memilih mana pemenang dan mana pihak yang kalah, tapi hidup TIDAK SEPERTI ITU. Di beberapa sekolah, nilai-nilai yang jelek bisa dihapus begitu saja. Mereka akan memberi kalian BANYAK SEKALI kesempatan untuk memperbaiki kegagalan kalian. Hal ini TIDAK AKAN TERJADI di dalam kehidupan nyata.
Aturan 9: Hidup itu tidak terdiri dari semester-semester. Kalian tidak akan mendapat waktu istirahat. Dan hanya ada segelintir pemberi kerja yang tertarik untuk membantu kalian dalam MENEMUKAN JATI DIRI KALIAN. Lakukan itu sendiri.
Aturan 10: Televisi BUKAN kehidupan nyata. Dalam kehidupan nyata, orang-orang malah harus meninggalkan kedai kopi dan bekerja.
Aturan 11: Bersikap baiklah dengan orang-orang nerd (baca: orang yang jarang bersosialiasi dan lebih banyak berkutat dengan buku-buku pelajaran). Mungkin saja, salah satu dari orang-orang ini akan jadi atasan kalian.
Aturan 1: Hidup ini tidak adil - biasakan diri kalian dengan kenyataan ini!
Aturan 2: Dunia tak kan peduli harga diri kalian. Dunia hanya menginginkan kalian bisa menghasilkan suatu karya atau pencapaian SEBELUM kalian bisa merasa nyaman dengan diri kalian sendiri.
Aturan 3: Kalian TIDAK akan mendapat gaji besar begitu lulus sekolah. Kalian tidak akan bisa jadi seorang wakil presiden dengan fasilitas mobil sampai kalian benar-benar layak mendapatkannya.
Aturan 4: Jika kalian beranggapan guru kalian bersikap keras, tunggu sampai kalian mendapat seorang bos.
Aturan 5: Jangan gengsi melakukan pekerjaan part-time. Kakek-nenek kalian punya istilah yang berbeda untuk pekerjaan semacam ini - mereka menyebutnya peluang.
Aturan 6: Jika kalian berbuat salah, itu bukan kesalahan orangtuamu. Jadi jangan mengeluh karena kesalahan-kesalahanmu, melainkan ambil pelajaran dari kesalahan itu.
Aturan 7: Sebelum kalian lahir, orangtua kalian tidak bersikap membosankan seperti sekarang. Mereka seperti itu karena harus membayar tagihan-tagihan kalian, membersihkan pakaian kalian, dan mendengarkan kalian bercerita betapa kerennya kalian. Jadi sebelum kalian menyingkirkan parasit-parasit dari generasi orangtua kalian, cobalah hilangkan dulu kutu-kutu di dalam diri kalian.
Aturan 8: Sekolah kalian bisa saja tidak memilih mana pemenang dan mana pihak yang kalah, tapi hidup TIDAK SEPERTI ITU. Di beberapa sekolah, nilai-nilai yang jelek bisa dihapus begitu saja. Mereka akan memberi kalian BANYAK SEKALI kesempatan untuk memperbaiki kegagalan kalian. Hal ini TIDAK AKAN TERJADI di dalam kehidupan nyata.
Aturan 9: Hidup itu tidak terdiri dari semester-semester. Kalian tidak akan mendapat waktu istirahat. Dan hanya ada segelintir pemberi kerja yang tertarik untuk membantu kalian dalam MENEMUKAN JATI DIRI KALIAN. Lakukan itu sendiri.
Aturan 10: Televisi BUKAN kehidupan nyata. Dalam kehidupan nyata, orang-orang malah harus meninggalkan kedai kopi dan bekerja.
Aturan 11: Bersikap baiklah dengan orang-orang nerd (baca: orang yang jarang bersosialiasi dan lebih banyak berkutat dengan buku-buku pelajaran). Mungkin saja, salah satu dari orang-orang ini akan jadi atasan kalian.
Label:
Aturan Hidup,
Bill Gates
Delapan Pemuda Luar Biasa yang Mengubah Dunia
1. Mark Zuckerberg (kini 25 tahun/asal AS)
Ketika menciptakan situs jejaring sosial Facebook, Mark Zuckerberg baru berusia 19 tahun. Ia membuat Facebook untuk membantu membangun jaringan sosial bagi remaja di kampusnya saat itu, Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Kini, Facebook merupakan situs jejaring sosial terbesar kedua setelah
MySpace. Di bawah pimpinan Sang Penemu, situs ini terus tumbuh hari demi
hari. Jutaan pengguna baru terus mendaftar setiap bulan!
2. Steve Shih Chen (31 tahun/Taiwan-AS), Jawed Karim (30 tahun/Jerman-AS), Chad Hurley (32 tahun/AS)
Keduanya adalah pencipta dari situs "berbagi video online", YouTube. Mereka mendirikan YouTube pada 2005. Ketika itu, Chad berusia 28 tahun dan Steve 27 tahun.
Pada Oktober 2006, YouTube diakuisisi (diambil alih kepemilikannya) oleh
Google. Nilainya: 1,65 miliar dollar AS (Rp16,9 triliun).
3. Jerry Yang (40 Tahun/Taiwan-AS) dan David Filo (42 tahun/AS)
Pada tahun 1995, kedua orang ini menemukan Yahoo!, situs mesin pencari kedua terbesar setelah Google. Saat itu, Jerry berusia 26 tahun dan Filo 28 tahun.
Tahun lalu, perusahaan raksasa Microsoft sempat ingin membeli Yahoo!.
Nilai tawaran yang dibicarakan: 44,6 miliar dollar AS (Rp458,8 triliun).
Rencana ini memang batal. Namun, Microsoft dan Yahoo! tidak menampik
mengenai kemungkinan kerja sama di masa mendatang.
4. Matt Mullenweg (25 tahun/AS)
Matt Mullenweg adalah pencipta situs penyedia blog gratisan: WordPress. Ia mulai baru berusia 19 tahun ketika mulai menciptakan cikal bakalnya.
WordPress menjadi tenar dalam waktu singkat. Alasannya, situs
ini mudah dipakai dan selalu diperbarui. Hingga tahun 2008, tercatat ada
230 juta pengakses tetap dengan 6,5 miliar halaman WordPress yang bisa
dilihat. Lalu, ada 35 juta posting baru dengan tambahan rata-rata empat
juta posting setiap bulan.
Matt, yang pernah datang ke Jakarta pada Januari 2009 ini mengatakan, ia tidak akan menjual WordPress ke perusahaan besar dengan harga' selangit'. Ia juga bilang, tidak mencari keuntungan dari WordPress. Keuntungan sudah ia dapatkan dari beberapa perusahaan, yang dimilikinya.
5. Tom Anderson (38 tahun/Amerika Serikat)
Tom Anderson merilis MySpace pada bulan Agustus 2003. Ada kesimpang siuran data mengenai usianya saat itu, namun berbagai sumber menyebut Tom berusia kurang dari 30 tahun ketika menciptakan MySpace.
Saat ini, MySpace adalah salah satu situs jejaring sosial paling besar
di dunia, yang bersaing ketat dengan Facebook. MySpace telah digunakan
lebih dari 100 juta orang, dengan pengguna terbesar berasal dari kawasan
Amerika Serikat.
Kelebihan MySpace terletak pada bidang musik. Ketika fasilitas musik terbaru (yaitu "audio streaming" gratis) diluncurkan pada 25 September 2008, hanya dalam beberapa hari saja, ada miliaran lagu yang didengarkan oleh para penggunanya. Kelebihan ini membuat banyak orang memperkirakan bahwa MySpace bisa mempengaruhi industri musik di internet.
6. Blake Aaron Ross (23 tahun/AS)
Blake Ross adalah pemuda jenius yang menciptakan Mozilla, fasilitas penjelajah internet. Mozilla diluncurkan untuk umum pada November 2004. Saat itu, usia Blake baru 19 tahun!
Mozilla kemudian digabungkan dengan Firefox, program yang diciptakannya
bersama Dave Hyatt. Maka, setelah itu, namanya menjadi Mozilla Firefox.
Dengan cepat, Mozilla Firefox diterima para pengguna internet di dunia. Ia, antara lain, dinilai lebih aman dan mudah dipakai (dibandingkan dengan para kompetitornya). Ia juga dinilai mampu merebut sebagian pasar fasilitas penjelajah internet, yang selama ini dikuasai oleh Microsoft Internet Explorer.
Banyak orang memuji kesuksesan Blake Ross. Direktur engineering Yayasan Mozilla, Chris Hoffman, mengatakan, "Dalam dunia ‘Open Source', posisi seseorang tergantung pada keahliannya. Dan Blake Ross memiliki semua keahlian yang dibutuhkan."
7. Pierre Omidyar (41 tahun/Perancis-AS)
Pierre Omidyar merilis eBay pada 4 September 1995. Saat itu, usianya 28 tahun.
eBay adalah situs lelang online. Awalnya, Pierre membuat eBay untuk
menolong seorang teman dekat yang ingin menjual sebuah produk. Namun,
tak lama kemudian, eBay berkembang pesat menjadi lahan bisnis yang amat
prospektif. Kini, eBay adalah situs lelang online terbesar di dunia.
Menurut Pierre, dalam sebuah wawancara, kesuksesan eBay tidak lepas dari dua hal. Pertama, kuatnya komunitas penjual dan pembeli, yang jumlahnya mencapai ratusan juta orang. Kedua, nilai-nilai baik yang dianutnya. Dalam bisnis, eBay percaya bahwa pada dasarnya setiap manusia itu baik dan setiap orang memiliki suatu keunggulan yang bisa diberikan kepada orang lain. Selain itu, eBay percaya bahwa kejujuran dan keterbukaan bisa membawa kebaikan pada diri manusia. Maka, aturan "emas" eBay adalah mengakui dan menghormati setiap orang sebagai individu yang unik. eBay pun berharap para anggotanya bisa mengikuti contoh yang diberikan.
8. Larry Page (36 tahun/AS) dan Sergey Brin (35 tahun/AS)
Keduanya merilis Google pada 4 September 1998. Saat itu, mereka baru berusia 25 tahun dan 24 tahun. "Kantor" pertama mereka adalah garasi.
Google, mesin pencari yang bisa menampilkan segala jenis informasi ini, disukai banyak orang - terutama para mahasiswa. Maka, hanya dalam tempo waktu beberapa tahun saja, Google bisa berkembang amat pesat dan meraup keuntungan miliaran dollar AS. Kini, Google bisa disebut sebagai mesin pencari nomor satu di dunia.
Kisah sukses Larry Page dan Sergey Brin dalam menciptakan dan
mengembangkan Google telah menjadi inspirasi bagi banyak orang muda di
dunia ini, khususnya para penggemar teknologi informasi. Mereka berharap
bisa membuat program baru yang berguna bagi masyarakat dunia dan
menguntungkan dari segi finansial.
Ketika menciptakan situs jejaring sosial Facebook, Mark Zuckerberg baru berusia 19 tahun. Ia membuat Facebook untuk membantu membangun jaringan sosial bagi remaja di kampusnya saat itu, Universitas Harvard, Amerika Serikat.
2. Steve Shih Chen (31 tahun/Taiwan-AS), Jawed Karim (30 tahun/Jerman-AS), Chad Hurley (32 tahun/AS)
Keduanya adalah pencipta dari situs "berbagi video online", YouTube. Mereka mendirikan YouTube pada 2005. Ketika itu, Chad berusia 28 tahun dan Steve 27 tahun.
3. Jerry Yang (40 Tahun/Taiwan-AS) dan David Filo (42 tahun/AS)
Pada tahun 1995, kedua orang ini menemukan Yahoo!, situs mesin pencari kedua terbesar setelah Google. Saat itu, Jerry berusia 26 tahun dan Filo 28 tahun.
4. Matt Mullenweg (25 tahun/AS)
Matt Mullenweg adalah pencipta situs penyedia blog gratisan: WordPress. Ia mulai baru berusia 19 tahun ketika mulai menciptakan cikal bakalnya.
Matt, yang pernah datang ke Jakarta pada Januari 2009 ini mengatakan, ia tidak akan menjual WordPress ke perusahaan besar dengan harga' selangit'. Ia juga bilang, tidak mencari keuntungan dari WordPress. Keuntungan sudah ia dapatkan dari beberapa perusahaan, yang dimilikinya.
5. Tom Anderson (38 tahun/Amerika Serikat)
Tom Anderson merilis MySpace pada bulan Agustus 2003. Ada kesimpang siuran data mengenai usianya saat itu, namun berbagai sumber menyebut Tom berusia kurang dari 30 tahun ketika menciptakan MySpace.
Kelebihan MySpace terletak pada bidang musik. Ketika fasilitas musik terbaru (yaitu "audio streaming" gratis) diluncurkan pada 25 September 2008, hanya dalam beberapa hari saja, ada miliaran lagu yang didengarkan oleh para penggunanya. Kelebihan ini membuat banyak orang memperkirakan bahwa MySpace bisa mempengaruhi industri musik di internet.
6. Blake Aaron Ross (23 tahun/AS)
Blake Ross adalah pemuda jenius yang menciptakan Mozilla, fasilitas penjelajah internet. Mozilla diluncurkan untuk umum pada November 2004. Saat itu, usia Blake baru 19 tahun!
Dengan cepat, Mozilla Firefox diterima para pengguna internet di dunia. Ia, antara lain, dinilai lebih aman dan mudah dipakai (dibandingkan dengan para kompetitornya). Ia juga dinilai mampu merebut sebagian pasar fasilitas penjelajah internet, yang selama ini dikuasai oleh Microsoft Internet Explorer.
Banyak orang memuji kesuksesan Blake Ross. Direktur engineering Yayasan Mozilla, Chris Hoffman, mengatakan, "Dalam dunia ‘Open Source', posisi seseorang tergantung pada keahliannya. Dan Blake Ross memiliki semua keahlian yang dibutuhkan."
7. Pierre Omidyar (41 tahun/Perancis-AS)
Pierre Omidyar merilis eBay pada 4 September 1995. Saat itu, usianya 28 tahun.
Menurut Pierre, dalam sebuah wawancara, kesuksesan eBay tidak lepas dari dua hal. Pertama, kuatnya komunitas penjual dan pembeli, yang jumlahnya mencapai ratusan juta orang. Kedua, nilai-nilai baik yang dianutnya. Dalam bisnis, eBay percaya bahwa pada dasarnya setiap manusia itu baik dan setiap orang memiliki suatu keunggulan yang bisa diberikan kepada orang lain. Selain itu, eBay percaya bahwa kejujuran dan keterbukaan bisa membawa kebaikan pada diri manusia. Maka, aturan "emas" eBay adalah mengakui dan menghormati setiap orang sebagai individu yang unik. eBay pun berharap para anggotanya bisa mengikuti contoh yang diberikan.
8. Larry Page (36 tahun/AS) dan Sergey Brin (35 tahun/AS)
Keduanya merilis Google pada 4 September 1998. Saat itu, mereka baru berusia 25 tahun dan 24 tahun. "Kantor" pertama mereka adalah garasi.
Google, mesin pencari yang bisa menampilkan segala jenis informasi ini, disukai banyak orang - terutama para mahasiswa. Maka, hanya dalam tempo waktu beberapa tahun saja, Google bisa berkembang amat pesat dan meraup keuntungan miliaran dollar AS. Kini, Google bisa disebut sebagai mesin pencari nomor satu di dunia.
Label:
Pemuda Luar Biasa,
Pengubah Dunia
Kiat Sukses Sudono Salim (Liem Sioe Liong)
Siapa yang tidak kenal Sudono Salim atau Liem Soei Liong, usahawan
sukses kelas dunia? Ia mendirikan Grup Salim. Grup ini, antara lain
melahirkan Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, Bogasari, Bank
Central Asia, dan lain-lain. Pria yang akrab disapa Om Liem ini juga
pernah menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia
dan Asia. Bahkan, ia sempat masuk daftar "100 Orang Terkaya di Dunia".
Apa rahasianya, hingga bisa jadi pengusaha besar?
Pertama, Om Liem punya bakat dan naluri bisnis yang luar biasa. Kedua, ia mengembangkan sifat-sifat ini: pekerja keras, pantang menyerah, dan tekun! Katanya, kepada harian "Kompas" di Singapura: jika ingin sukses, jangan berpangku tangan saja. Semasa muda, bekerjalah habis-habisan. Bersemangatlah dan efektif dalam menggunakan waktu. Jangan cuti lama-lama, jangan selalu jalan-jalan, dan jangan tidur cepat! Jangan pula mudah menyerah pada kesulitan.
Bagaimana kalau gagal dalam usaha? Jangan putus asa. Bangun lagi dengan kiat baru! Begitu seterusnya hingga Anda menemukan formula paling pas untuk sukses. Kalau Anda mudah putus asa, sebaiknya jadi pekerja saja, jangan jadi usahawan...!
Selain itu, jadilah pengusaha yang memiliki karakter yang baik. Orang yang sukses dengan cara curang, pasti akan segera gulung tikar karena orang-orang/publik menolaknya. Oleh karena itu, lebih baik untung lebih sedikit, namun diusahakan secara jujur dan ikhlas. Kita bisa tidur lebih nyenyak dan tidak punya beban.
"Memang benar, seorang pengusaha harus banyak akal," kata Om Liem. "Tapi, jangan curang. Jangan ambil milik orang lain."
Terakhir, Om Liem mengingatkan: rajinlah membantu fakir miskin. Tujuannya, agar jiwa kita terasah untuk selalu berbagi.
Apa rahasianya, hingga bisa jadi pengusaha besar?
Pertama, Om Liem punya bakat dan naluri bisnis yang luar biasa. Kedua, ia mengembangkan sifat-sifat ini: pekerja keras, pantang menyerah, dan tekun! Katanya, kepada harian "Kompas" di Singapura: jika ingin sukses, jangan berpangku tangan saja. Semasa muda, bekerjalah habis-habisan. Bersemangatlah dan efektif dalam menggunakan waktu. Jangan cuti lama-lama, jangan selalu jalan-jalan, dan jangan tidur cepat! Jangan pula mudah menyerah pada kesulitan.
Bagaimana kalau gagal dalam usaha? Jangan putus asa. Bangun lagi dengan kiat baru! Begitu seterusnya hingga Anda menemukan formula paling pas untuk sukses. Kalau Anda mudah putus asa, sebaiknya jadi pekerja saja, jangan jadi usahawan...!
Selain itu, jadilah pengusaha yang memiliki karakter yang baik. Orang yang sukses dengan cara curang, pasti akan segera gulung tikar karena orang-orang/publik menolaknya. Oleh karena itu, lebih baik untung lebih sedikit, namun diusahakan secara jujur dan ikhlas. Kita bisa tidur lebih nyenyak dan tidak punya beban.
"Memang benar, seorang pengusaha harus banyak akal," kata Om Liem. "Tapi, jangan curang. Jangan ambil milik orang lain."
Terakhir, Om Liem mengingatkan: rajinlah membantu fakir miskin. Tujuannya, agar jiwa kita terasah untuk selalu berbagi.
Label:
Kiat Sukses,
Sudono Salim
LOVE
"People were created to be loved, things were created to be used. The reason why the world is in chaos is because things are being loved, and people are being used."
"Manusia diciptakan untuk mencintai dan dicintai, barang diciptakan untuk digunakan. Penyebab dunia menjadi kacau adalah karena barang dicintai, manusia digunakan."
Sebuah pelajaran hidup yang utama yang membutuhkan waktu seumur hidup untuk dipelajari kebanyakan orang adalah meskipun barang-barang materi menyenangkan, passion yang dirasakan karena barang-barang dan kekayaan materi itu tidak akan pernah menyamai perasaan yang bisa kita rasakan ketika kita mencurahkan kasih kepada orang lain dan ketika kita menerima curahan kasih dari orang lain. Karena itu, utamakan hubungan kita dengan orang lain.
Label:
Cinta
Ten Cannots
1) You cannot bring about prosperity by discouraging thrift.
2) You cannot help small men by tearing down big men.
3) You cannot strengthen the weak by weakening the strong.
4) You cannot lift the wage earner by pulling down the wage payer.
5) You cannot help the poor man by destroying the rich.
6) You cannot keep out of trouble by spending more than your income.
7) You cannot further the brotherhood of man by inciting class hatred.
8) You cannot establish security on borrowed money.
9) You cannot build character and courage by taking away men's initiative and independence.
10) You cannot help men permanently by doing for them what they could and should do for themselves.
1) Anda tidak bisa hidup makmur tanpa berhemat.
2) Anda tidak menolong kaum cilik dengan menghancurkan orang-orang besar.
3) Anda tidak bisa memperkuat kaum yang lemah dengan melemahkan kaum yang kuat.
4) Anda tidak bisa mengangkat harkat para pekerja dengan menekan para pemberi kerja.
5) Anda tidak bisa menolong kaum miskin dengan menghancurkan kaum kaya.
6) Anda tidak bisa terbebas dari masalah dengan menghabiskan pendapatanmu.
7) Anda tidak bisa memperkuat ikatan persaudaran di antara sesama dengan menghasut kebencian antarkelas.
8) Anda tidak bisa membangun keamanan dari uang pinjaman.
9) Anda tidak bisa membentuk karakter dan keberanian dengan mengambil kebebasan dan inisiatif orang lain.
10) Anda tidak bisa selalu membantu orang lain dengan melakukan sesuatu buat mereka yang sebenarnya bisa dan harus mereka lakukan sendiri.
2) You cannot help small men by tearing down big men.
3) You cannot strengthen the weak by weakening the strong.
4) You cannot lift the wage earner by pulling down the wage payer.
5) You cannot help the poor man by destroying the rich.
6) You cannot keep out of trouble by spending more than your income.
7) You cannot further the brotherhood of man by inciting class hatred.
8) You cannot establish security on borrowed money.
9) You cannot build character and courage by taking away men's initiative and independence.
10) You cannot help men permanently by doing for them what they could and should do for themselves.
1) Anda tidak bisa hidup makmur tanpa berhemat.
2) Anda tidak menolong kaum cilik dengan menghancurkan orang-orang besar.
3) Anda tidak bisa memperkuat kaum yang lemah dengan melemahkan kaum yang kuat.
4) Anda tidak bisa mengangkat harkat para pekerja dengan menekan para pemberi kerja.
5) Anda tidak bisa menolong kaum miskin dengan menghancurkan kaum kaya.
6) Anda tidak bisa terbebas dari masalah dengan menghabiskan pendapatanmu.
7) Anda tidak bisa memperkuat ikatan persaudaran di antara sesama dengan menghasut kebencian antarkelas.
8) Anda tidak bisa membangun keamanan dari uang pinjaman.
9) Anda tidak bisa membentuk karakter dan keberanian dengan mengambil kebebasan dan inisiatif orang lain.
10) Anda tidak bisa selalu membantu orang lain dengan melakukan sesuatu buat mereka yang sebenarnya bisa dan harus mereka lakukan sendiri.
Label:
Tidak Boleh Dilakukan
Kamis, 07 Juni 2012
Jangan Buang Mimpimu
Ini adalah kisah luar biasa yang dialami seorang Uganda bernama
Diana dalam upayanya berjuang mencapai impian. Semoga bisa menginspirasi
kita semua untuk pantang menyerah mewujudkan mimpi kita sendiri meski
banyak rintangan dan kekecewaan yang kita hadapi dan rasakan.
Pada awal tahun 2006, di Uganda, Diana tengah menanti-nanti hasil ujian saringan masuk (USM) sekolah kedokterannya. Dia bercita-cita menjadi seorang dokter. Bukan saja itu adalah mimpinya sejak kecil, tapi mimpi itu juga milik keluarganya dan teman-temannya.
Hasil USM dimuat dalam surat kabar nasional. Jadi, pagi-pagi benar dia sudah bangun, merasa gelisah tapi juga penuh harap untuk segera melihat surat kabar. Saat surat kabar itu sudah di tangan, dia membukanya perlahan-lahan hingga halaman yang memuat hasil USM itu terhampar di hadapannya. Dengan jari telunjuk kanannya dia menyusuri daftar nama-nama. Akhirnya, yang didapat hanya kekecewaan. Namanya tidak ada di sana.
Diana merasa sangat sedih, tapi dia bertekad untuk mencobanya lagi. Dia akan menghabiskan empat tahun ke depan mempersiapkan diri untuk mendaftar sekali lagi - terus belajar dan menambah pengalaman. Dengan semua itu, dia pasti punya peluang yang lebih baik saat mendaftar ulang pada tahun 2010.
Setelah tiga tahun belajar di sebuah pelatihan kedokteran klinis, Diana mendapat kesempatan magang di sebuah rumah sakit di Fort Portal, sebuah kota terpencil di Uganda bagian barat di dekat Gunung Rwenzori, sekitar 320 km dari rumahnya di Kampala.
Ternyata kegiatan magang ini menjadi tempat yang tepat untuk mengasah keahlian medisnya. Perbandingan antara pasien dengan doktor di rumah sakit itu berbeda jauh, dan kadang malah pernah beberapa kali tidak ada dokter sama sekali. Ini berarti Diana seringkali melakukan sendiri kegiatan mendiagnosis dan merawat para pasien.
Di rumah sakit itu tidak ada dokter ahli onkologi, jadi Diana belajar sendiri bagaimana menentukan tindakan kemoterapi pada pasien-pasiennya. Luar biasanya meskipun para pasien itu menderita, mereka tetap penuh harapan dan mengharapkan yang terbaik bagi mereka. Semua itulah yang menginspirasi dan mendorong Diana untuk tidak menyerah dan tetap melakukan yang terbaik.
Menjelang berakhirnya masa magang, Diana merasa sudah sangat siap untuk kembali mendaftar ke sekolah kedokteran. Keahliannya berkembang pesat sehingga dia mampu melakukan praktik sebaik dokter-dokter lainnya.
Pada 2010, Diana pun kembali mendaftar ke sekolah kedokteran yang sama seperti upaya pertamanya empat tahun lalu. Kini dia punya kepercayaan diri, pengalaman dan kredibilitas dari kerja kerasnya selama empat tahun. Inilah saat terbaiknya untuk diterima di sekolah kedokteran.
Sekali lagi, dia bangun sepagi mungkin. Lalu, pergi keluar membeli surat kabar nasional. Merasa cemas tapi juga bersemangat untuk mengetahui hasil kerja kerasnya. Namun ternyata kali ini pun hasilnya mengecewakan. Dia tidak diterima untuk kedua kalinya. Penolakan kali ini seakan membuat dirinya hancur. Diana mulai berpikir untuk menyerah saja.
Untunglah ayahnya datang membantu untuk mengatasi rasa kecewanya yang sangat besar. Ayahnya berkata, "Kau tidak harus jadi dokter untuk bisa sukses di bidang kedokteran. Yang perlu kau lakukan hanyalah menjadi yang terbaik di bidangmu." Ucapan ayahnya inilah yang membuatnya bangkit kembali dan memutuskan bahwa meskipun dia tidak pernah menjadi dokter, dia akan kembali bekerja dan menjadi yang terbaik.
Sementara itu, kerja keras Diana di rumah sakit menarik perhatian tiga dokter dari University of Michigan. Karena terkesan akan antusiasnya, wawasannya, dan kemampuannya untuk berinovasi setiap menghadapi masalah, mereka pun membujuknya untuk mendaftarkan diri ke sekolah kedokteran di University of Michigan.
Luar biasanya, kali ini dia diterima. Segera setelah itu, kisah Diana tersebar di antara kenalan-kenalan dan orang-orang di sekelilingnya. Tergugah akan proses perjalanan Diana, keluarga dan kerabat jauh, teman, dan temannya teman, teman baik dan kenalan (yang sebagian orang Amerika) berusaha menggalang dana untuk membiayai uang kuliah dan tiket pesawat Diana.
Sungguh luar biasa kisah pengalaman Diana dalam meraih mimpi-mimpinya. Biarpun harus menjalani perjalanan selama itu dan menemui berbagai kekecewaan, dia tak lantas membuang impiannya. Dia tetap memegangnya dan sekaligus tetap melakukan yang terbaik di bidangnya. Apa yang dilakukan dan dialami Diana seakan mengingatkan kita kembali bahwa: Jika kita siap sedia untuk berjuang mewujudkan mimpi-mimpi kita, mimpi kita pun akan "berjuang menghampiri" kita.
Pada awal tahun 2006, di Uganda, Diana tengah menanti-nanti hasil ujian saringan masuk (USM) sekolah kedokterannya. Dia bercita-cita menjadi seorang dokter. Bukan saja itu adalah mimpinya sejak kecil, tapi mimpi itu juga milik keluarganya dan teman-temannya.
Hasil USM dimuat dalam surat kabar nasional. Jadi, pagi-pagi benar dia sudah bangun, merasa gelisah tapi juga penuh harap untuk segera melihat surat kabar. Saat surat kabar itu sudah di tangan, dia membukanya perlahan-lahan hingga halaman yang memuat hasil USM itu terhampar di hadapannya. Dengan jari telunjuk kanannya dia menyusuri daftar nama-nama. Akhirnya, yang didapat hanya kekecewaan. Namanya tidak ada di sana.
Diana merasa sangat sedih, tapi dia bertekad untuk mencobanya lagi. Dia akan menghabiskan empat tahun ke depan mempersiapkan diri untuk mendaftar sekali lagi - terus belajar dan menambah pengalaman. Dengan semua itu, dia pasti punya peluang yang lebih baik saat mendaftar ulang pada tahun 2010.
Setelah tiga tahun belajar di sebuah pelatihan kedokteran klinis, Diana mendapat kesempatan magang di sebuah rumah sakit di Fort Portal, sebuah kota terpencil di Uganda bagian barat di dekat Gunung Rwenzori, sekitar 320 km dari rumahnya di Kampala.
Ternyata kegiatan magang ini menjadi tempat yang tepat untuk mengasah keahlian medisnya. Perbandingan antara pasien dengan doktor di rumah sakit itu berbeda jauh, dan kadang malah pernah beberapa kali tidak ada dokter sama sekali. Ini berarti Diana seringkali melakukan sendiri kegiatan mendiagnosis dan merawat para pasien.
Di rumah sakit itu tidak ada dokter ahli onkologi, jadi Diana belajar sendiri bagaimana menentukan tindakan kemoterapi pada pasien-pasiennya. Luar biasanya meskipun para pasien itu menderita, mereka tetap penuh harapan dan mengharapkan yang terbaik bagi mereka. Semua itulah yang menginspirasi dan mendorong Diana untuk tidak menyerah dan tetap melakukan yang terbaik.
Menjelang berakhirnya masa magang, Diana merasa sudah sangat siap untuk kembali mendaftar ke sekolah kedokteran. Keahliannya berkembang pesat sehingga dia mampu melakukan praktik sebaik dokter-dokter lainnya.
Pada 2010, Diana pun kembali mendaftar ke sekolah kedokteran yang sama seperti upaya pertamanya empat tahun lalu. Kini dia punya kepercayaan diri, pengalaman dan kredibilitas dari kerja kerasnya selama empat tahun. Inilah saat terbaiknya untuk diterima di sekolah kedokteran.
Sekali lagi, dia bangun sepagi mungkin. Lalu, pergi keluar membeli surat kabar nasional. Merasa cemas tapi juga bersemangat untuk mengetahui hasil kerja kerasnya. Namun ternyata kali ini pun hasilnya mengecewakan. Dia tidak diterima untuk kedua kalinya. Penolakan kali ini seakan membuat dirinya hancur. Diana mulai berpikir untuk menyerah saja.
Untunglah ayahnya datang membantu untuk mengatasi rasa kecewanya yang sangat besar. Ayahnya berkata, "Kau tidak harus jadi dokter untuk bisa sukses di bidang kedokteran. Yang perlu kau lakukan hanyalah menjadi yang terbaik di bidangmu." Ucapan ayahnya inilah yang membuatnya bangkit kembali dan memutuskan bahwa meskipun dia tidak pernah menjadi dokter, dia akan kembali bekerja dan menjadi yang terbaik.
Sementara itu, kerja keras Diana di rumah sakit menarik perhatian tiga dokter dari University of Michigan. Karena terkesan akan antusiasnya, wawasannya, dan kemampuannya untuk berinovasi setiap menghadapi masalah, mereka pun membujuknya untuk mendaftarkan diri ke sekolah kedokteran di University of Michigan.
Luar biasanya, kali ini dia diterima. Segera setelah itu, kisah Diana tersebar di antara kenalan-kenalan dan orang-orang di sekelilingnya. Tergugah akan proses perjalanan Diana, keluarga dan kerabat jauh, teman, dan temannya teman, teman baik dan kenalan (yang sebagian orang Amerika) berusaha menggalang dana untuk membiayai uang kuliah dan tiket pesawat Diana.
Sungguh luar biasa kisah pengalaman Diana dalam meraih mimpi-mimpinya. Biarpun harus menjalani perjalanan selama itu dan menemui berbagai kekecewaan, dia tak lantas membuang impiannya. Dia tetap memegangnya dan sekaligus tetap melakukan yang terbaik di bidangnya. Apa yang dilakukan dan dialami Diana seakan mengingatkan kita kembali bahwa: Jika kita siap sedia untuk berjuang mewujudkan mimpi-mimpi kita, mimpi kita pun akan "berjuang menghampiri" kita.
Label:
Mimpi
Hari Terakhir di Dunia
Alkisah, ketika Confusius tengah berkumpul dengan
murid-muridnya, berkatalah ia kepada mereka, "Murid-muridku, kalian
boleh berbuat apa saja semau kalian, seumur hidup kalian. Pokoknya apa
saja!"
Salah seorang muridnya bertanya, "Guru, kok enak sekali, ya. Tapi, apakah ada syaratnya?"
Confusius menjawab, "Syaratnya sangat ringan, kok. Kalian memang boleh berbuat semau kalian seumur hidup, tetapi cukup Satu Hari saja sebelum meninggal dunia, jadilah orang baik!"
Murid yang lain segera menanggapi, "Tapi Guru, kita kan tidak tahu kapan kita akan meninggal dunia?"
Lebih lanjut Confusius berkata, "Karena itu, anggaplah Besok kamu akan meninggal dunia. Jadilah orang baik hari ini...!!! Mudah, bukan? Jalanilah...."
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Confusius, mari kita sama-sama belajar untuk mengisi hari-hari kita dengan kebaikan demi kebaikan, seakan saat itu adalah hari terakhir kita di dunia.
Salah seorang muridnya bertanya, "Guru, kok enak sekali, ya. Tapi, apakah ada syaratnya?"
Confusius menjawab, "Syaratnya sangat ringan, kok. Kalian memang boleh berbuat semau kalian seumur hidup, tetapi cukup Satu Hari saja sebelum meninggal dunia, jadilah orang baik!"
Murid yang lain segera menanggapi, "Tapi Guru, kita kan tidak tahu kapan kita akan meninggal dunia?"
Lebih lanjut Confusius berkata, "Karena itu, anggaplah Besok kamu akan meninggal dunia. Jadilah orang baik hari ini...!!! Mudah, bukan? Jalanilah...."
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Confusius, mari kita sama-sama belajar untuk mengisi hari-hari kita dengan kebaikan demi kebaikan, seakan saat itu adalah hari terakhir kita di dunia.
Label:
Confusius
Kutipan Muhammad Ali
PEMENANG SEJATI
"Seorang pemenang tidak didapat dari arena latihan di gimnasium. Pemenang sejati diperoleh dari apa yang ada di dalam diri mereka: sebuah HASRAT, sebuah IMPIAN, dan sebuah VISI ke depan!"
"Seorang pemenang tidak didapat dari arena latihan di gimnasium. Pemenang sejati diperoleh dari apa yang ada di dalam diri mereka: sebuah HASRAT, sebuah IMPIAN, dan sebuah VISI ke depan!"
Label:
Kutipan,
Muhammad Ali
Selasa, 05 Juni 2012
Batu yang Kusam
Alkisah, suatu hari seorang gadis menemukan sebongkah batu
kusam di pinggir jalan. Meski hanya batu biasa, si gadis memungutnya dan
menyimpannya baik-baik. Bahkan, setiap hari ia menggosok batu itu
dengan hati-hati. Batu yang bukan permata itu dan karena terus digosok
dan digosok, lama-kelamaan berubah menjadi mengkilat dan bersinar.
Si gadis pun membawa batu itu ke tukang permata untuk diolah menjadi sebuah liontin yang indah. Ajaibnya, di tangan ahlinya batu biasa itu berubah hingga menyerupai batu permata. Begitu berkilau dan sangat indah. Si gadis sungguh gembira melihat batu biasanya bisa berubah begitu rupa. Ia pun memamerkannya pada siapa pun yang dijumpainya. Sudah diduga, semua orang yang melihat mengira batu itu adalah permata yang mahal harganya. Si gadis semakin percaya diri dan selalu memakai liontinnya ke mana pun ia pergi.
Hingga suatu hari liontin batu itu terlepas dari ikatannya. Si gadis baru menyadari lama setelah itu, jadi dia sungguh tak tahu liontinnya hilang di mana. Hal ini membuatnya sangat sedih. Dia pun jadi kehilangan selera makan dan tidak bersemangat. Sampai suatu hari ada seorang kakek yang melihatnya sedang termenung. Bertanyalah si kakek tentang kesedihannya. Si gadis pun menceritakan semuanya.
Setelah si gadis selesai bercerita, berkatalah si kakek, "Anakku, sadarilah semua hal yang telah kamu lalui itu adalah proses menuju keberhasilanmu. Dulu kamu menemukan batu kusam di jalanan. Lalu, kamu mengambil dan menjaganya baik-baik. Selalu menggosoknya hingga akhirnya menjadi mengkilat. Dan di tangan tukang permata, batu itu menjadi lebih indah lagi, mirip permata. Ketahuilah, semua itu hanyalah proses. Dulu kamu tekun menjalani setiap tahapan mengubah batu kusam menjadi sebuah benda yang terlihat berharga. Batu itu sebenarnya hanyalah batu. Keuletanmu menjaganya itulah yang membuatnya lebih bernilai.
Lalu, mengapa kamu jadi bersedih hanya karena kehilangan batu itu? Lihat di sekitarmu, masih banyak batu-batu kusam yang dapat kau jadikan batu yang berkilat indah. Ciptakan lebih banyak karya indah yang akan menceriakan hari-harimu dan membuat wajahmu berseri-seri. Itu jauh lebih penting daripada meratapi seonggok batu kusam yang hilang."
Seketika si gadis diliputi kecerahan dan keceriaan. Dia sudah menyadari kebodohannya. Si gadis pun dengan gembira siap berusaha dan memproses lagi batu kusam menjadi permata.
Kesuksesan sejati itu selalu diraih melalui proses perjuangan yang panjang dan berliku. Saat kesuksesan sudah di tangan kita, bisa saja kita mengalami kemunduran, kegagalan, dan kebangkrutan. Tidak usah takut, hidup ini selalu berubah. Jika kita gagal, kita frustrasi; dan saat kita sukses, kita lupa diri. Inilah baru bencana yang sebenarnya. Selama kita bersedia berjuang dari awal lagi dan tekun menjalani langkah demi langkahnya, keberhasilan demi keberhasilan akan kembali pada kita. Dan kebahagiaan akan kembali kita rasakan.
Si gadis pun membawa batu itu ke tukang permata untuk diolah menjadi sebuah liontin yang indah. Ajaibnya, di tangan ahlinya batu biasa itu berubah hingga menyerupai batu permata. Begitu berkilau dan sangat indah. Si gadis sungguh gembira melihat batu biasanya bisa berubah begitu rupa. Ia pun memamerkannya pada siapa pun yang dijumpainya. Sudah diduga, semua orang yang melihat mengira batu itu adalah permata yang mahal harganya. Si gadis semakin percaya diri dan selalu memakai liontinnya ke mana pun ia pergi.
Hingga suatu hari liontin batu itu terlepas dari ikatannya. Si gadis baru menyadari lama setelah itu, jadi dia sungguh tak tahu liontinnya hilang di mana. Hal ini membuatnya sangat sedih. Dia pun jadi kehilangan selera makan dan tidak bersemangat. Sampai suatu hari ada seorang kakek yang melihatnya sedang termenung. Bertanyalah si kakek tentang kesedihannya. Si gadis pun menceritakan semuanya.
Setelah si gadis selesai bercerita, berkatalah si kakek, "Anakku, sadarilah semua hal yang telah kamu lalui itu adalah proses menuju keberhasilanmu. Dulu kamu menemukan batu kusam di jalanan. Lalu, kamu mengambil dan menjaganya baik-baik. Selalu menggosoknya hingga akhirnya menjadi mengkilat. Dan di tangan tukang permata, batu itu menjadi lebih indah lagi, mirip permata. Ketahuilah, semua itu hanyalah proses. Dulu kamu tekun menjalani setiap tahapan mengubah batu kusam menjadi sebuah benda yang terlihat berharga. Batu itu sebenarnya hanyalah batu. Keuletanmu menjaganya itulah yang membuatnya lebih bernilai.
Lalu, mengapa kamu jadi bersedih hanya karena kehilangan batu itu? Lihat di sekitarmu, masih banyak batu-batu kusam yang dapat kau jadikan batu yang berkilat indah. Ciptakan lebih banyak karya indah yang akan menceriakan hari-harimu dan membuat wajahmu berseri-seri. Itu jauh lebih penting daripada meratapi seonggok batu kusam yang hilang."
Seketika si gadis diliputi kecerahan dan keceriaan. Dia sudah menyadari kebodohannya. Si gadis pun dengan gembira siap berusaha dan memproses lagi batu kusam menjadi permata.
Kesuksesan sejati itu selalu diraih melalui proses perjuangan yang panjang dan berliku. Saat kesuksesan sudah di tangan kita, bisa saja kita mengalami kemunduran, kegagalan, dan kebangkrutan. Tidak usah takut, hidup ini selalu berubah. Jika kita gagal, kita frustrasi; dan saat kita sukses, kita lupa diri. Inilah baru bencana yang sebenarnya. Selama kita bersedia berjuang dari awal lagi dan tekun menjalani langkah demi langkahnya, keberhasilan demi keberhasilan akan kembali pada kita. Dan kebahagiaan akan kembali kita rasakan.
Label:
Batu,
Kesuksesan
Inpsirasi dari Matt Woodrum, Penderita Cerebral Palsy
Nama Matt Woodrum, 11 tahun, tiba-tiba jadi pergunjingan. Tak
hanya dari teman-teman dekatnya, tetapi juga dari belahan dunia lain.
Usahanya menyelesaikan lari 400 meter sangat inspiratif dan menghebuskan
semangat pantang menyerah pada setiap orang.
Matt adalah siswa kelas lima di Colonial Hills Elementary School, Ohio. Pada 16 Mei 2012 kemarin ia mengikuti Filed Day di sekolahnya, di antaranya dengan mengikuti lomba lari.
Meski hari sudah mulai terik Matt tak mau kehilangan kesempatan untuk ikut lari 400 meter. Matt adalah penderita penyakit cerebral palsy kategori spastic. Karena penyakit itu otot-ototnya kaku. Ia pun mengalami catat dengan bentuk kaki yang tidak sempurna sehingga menyulitkannya bergerak. Meski begitu Matt selalu tertantang untuk ikut bermain seperti anak-anak normal, seperti berlari, main bola, main baseball dengan teman atau kedua saudaranya.
Hari itu Matt membuktikan hal lain. Ketika peserta lari 400 meter itu berlari, Matt segera tertinggal jauh di belakang mereka. Guru olahraganya, John Blaine, segera menghampirinya ketika Matt tampak mulai berjalan. "Matt, kamu tak mau berhenti, kan?" tanya Blaine pada murid yang sudah ia tangani sejak taman kanak-kanak itu. Matt bilang, "Tidak!"
Maka Matt pun meneruskan larinya. Ia belum menyentuh garis finish ketika teman-temannya menyusulnya dari belakang. Lari 400 meter itu dilakukan dua putaran. Dan saat Matt memulai putaran kedua dengan susah payah, teman-temannya sudah menyelesaikan larinya. Melihat Matt yang tak mau berhenti, mereka kemudian menyemangati Matt agar terus berlari dengan berjalan di belakang Matt. Mereka juga bertepuk tangan sambil bernyanyi, "Let's go, Matt! Let's go! Let's go, Matt! Let's go!"
Makin lama makin banyak orang yang mendukungnya hingga seluruhnya berada di belakang Matt yang akan segera mencapai garis finish. Akhirnya Matt sampai juga. Lalu ia mendapat applause dari teman-teman dan orangtua mereka.
Video yang dibuat ibu Matt itu kemudian di-upload ke Youtube. Tak berapa lama video itu diputar hingga lebih 900.000 kali sejak muncul di Youtube 27 Mei 2012, atau seminggu. Menurut ibunya, Anne Curran, Matt memang tipe anak yang tak mau menyerah. "Ia terbiasa menahan rasa sakit, asalkan kewajibannya bisa ia selesaikan," kata Anne Curran. Termasuk saat di Field Day itu.
Matt sendiri mengaku hampir menyerah selama pertandingan itu. Namun ketika teman-temannya memberi dukungan dengan bertepuk tangan sambil nyanyi-nyanyi, nyalinya kembali menyala. "Saya terdorong untuk menyelesaikan lomba ini," ujar Matt.
Akhirnya Matt berhasil menyelesikan lomba itu. "Dia memang tidak pernah menyerah. Anak ini tak mau menyerah," kata Blaine. Dan karena itulah saat ia menghampiri Matt, Blaine hanya meakinkan apakah Matt mau berhenti atau tidak, ternyata Matt memilih meneruskan lombanya hingga selesai. "Hari itu, dialah pencapaian terbesar di kegiatan ini," kata Blaine.
Ya, karena meski ia tak memenangi lomba itu, ia telah memenangkan hati teman-temannya untuk tak pernah menyerah dalam segala hal. Dan melalui video itu, tak hanya teman-teman di sekolahnya yang mendapat inspirasi tetapi juga siapa pun yang melihatnya. Sangat inspiratif.
Matt adalah siswa kelas lima di Colonial Hills Elementary School, Ohio. Pada 16 Mei 2012 kemarin ia mengikuti Filed Day di sekolahnya, di antaranya dengan mengikuti lomba lari.
Meski hari sudah mulai terik Matt tak mau kehilangan kesempatan untuk ikut lari 400 meter. Matt adalah penderita penyakit cerebral palsy kategori spastic. Karena penyakit itu otot-ototnya kaku. Ia pun mengalami catat dengan bentuk kaki yang tidak sempurna sehingga menyulitkannya bergerak. Meski begitu Matt selalu tertantang untuk ikut bermain seperti anak-anak normal, seperti berlari, main bola, main baseball dengan teman atau kedua saudaranya.
Hari itu Matt membuktikan hal lain. Ketika peserta lari 400 meter itu berlari, Matt segera tertinggal jauh di belakang mereka. Guru olahraganya, John Blaine, segera menghampirinya ketika Matt tampak mulai berjalan. "Matt, kamu tak mau berhenti, kan?" tanya Blaine pada murid yang sudah ia tangani sejak taman kanak-kanak itu. Matt bilang, "Tidak!"
Maka Matt pun meneruskan larinya. Ia belum menyentuh garis finish ketika teman-temannya menyusulnya dari belakang. Lari 400 meter itu dilakukan dua putaran. Dan saat Matt memulai putaran kedua dengan susah payah, teman-temannya sudah menyelesaikan larinya. Melihat Matt yang tak mau berhenti, mereka kemudian menyemangati Matt agar terus berlari dengan berjalan di belakang Matt. Mereka juga bertepuk tangan sambil bernyanyi, "Let's go, Matt! Let's go! Let's go, Matt! Let's go!"
Makin lama makin banyak orang yang mendukungnya hingga seluruhnya berada di belakang Matt yang akan segera mencapai garis finish. Akhirnya Matt sampai juga. Lalu ia mendapat applause dari teman-teman dan orangtua mereka.
Video yang dibuat ibu Matt itu kemudian di-upload ke Youtube. Tak berapa lama video itu diputar hingga lebih 900.000 kali sejak muncul di Youtube 27 Mei 2012, atau seminggu. Menurut ibunya, Anne Curran, Matt memang tipe anak yang tak mau menyerah. "Ia terbiasa menahan rasa sakit, asalkan kewajibannya bisa ia selesaikan," kata Anne Curran. Termasuk saat di Field Day itu.
Matt sendiri mengaku hampir menyerah selama pertandingan itu. Namun ketika teman-temannya memberi dukungan dengan bertepuk tangan sambil nyanyi-nyanyi, nyalinya kembali menyala. "Saya terdorong untuk menyelesaikan lomba ini," ujar Matt.
Akhirnya Matt berhasil menyelesikan lomba itu. "Dia memang tidak pernah menyerah. Anak ini tak mau menyerah," kata Blaine. Dan karena itulah saat ia menghampiri Matt, Blaine hanya meakinkan apakah Matt mau berhenti atau tidak, ternyata Matt memilih meneruskan lombanya hingga selesai. "Hari itu, dialah pencapaian terbesar di kegiatan ini," kata Blaine.
Ya, karena meski ia tak memenangi lomba itu, ia telah memenangkan hati teman-temannya untuk tak pernah menyerah dalam segala hal. Dan melalui video itu, tak hanya teman-teman di sekolahnya yang mendapat inspirasi tetapi juga siapa pun yang melihatnya. Sangat inspiratif.
Label:
Inspirasi,
Penderita Celebral Palsy
Langganan:
Postingan (Atom)