Di dunia ini tak ada yang sempurna. Itu sudah pasti. Nobody is perfect,
 kata peribahasa. Tetapi ada sebagian orang yang merasa kelemahan yang 
dimilikinya merupakan bawaan yang tak bisa diatasi. Lahir dari keluarga 
miskin merasa tak mungkin bisa kaya raya. Padahal banyak orang yang 
sudah bisa membuktikan sebaliknya: Lahir miskin lalu dengan bekerja 
keras akhirnya bisa jadi orang kaya.
  
Ada juga yang memiliki kekurangan fisik. Karena ada cacat lalu merasa 
hidupnya tak beruntung, merasa jadi manusia terpinggirkan, tak mungkin 
sukses, merasa tak berdaya, merasa hidupnya hanya menunggu belas kasihan
 orang. Padahal kita tahu, banyak contoh orang-orang difabel yang sukses
 luar biasa di kehidupannya.
Mumpung dalam suasana pergelaran Piala Eropa, saya ambil contoh seorang pemain sepakbola yang luar biasa, yaitu Lionel Messi.
 Meski ia tak main di kejuaraan ini karena orang Argentina, apa yang 
dialaminya cukup inspiratif. Messi sewaktu kecil mengalami proses 
pertumbuhan yang tidak normal. Badannya kekurangan hormon yang 
menghambat pertumbuhan tulangnya sehingga Messi bertubuh kecil dibanding
 anak-anak seusianya. Gara-gara penyakit itu ia ditolak klub sepakbola 
kenamaan Argentina.
Dokternya juga meminta Messi untuk tidak latihan sepakbola. Namun 
alih-alih berhenti bermain bola Messi malah terus berlatih dengan 
sembunyi-sembunyi. Bakatnya yang luar biasa akhirnya diketahui pemandu 
talenta dari klub sepakbola Spanyol, Barcelona. Klub ini lalu 
mengontraknya dan membiayai pengobatan Messi agar bisa tumbuh normal.
Kita sekarang tahu siapa Messi. Di Barcelona ia menjelma menjadi pemain 
hebat. Bahkan saat ini ia adalah pemain sepakbola terbaik di dunia. 
Messi menunjukkan bahwa kekurangannya bukan penghambat baginya. 
Masih banyak contoh lain baik dari dunia olahraga, bisnis, atau 
bidang-bidang lainnya. Mereka tak mengeluhkan kekurangannya. Mereka 
justru mengoptimalkan kelebihannya untuk meraih kesuksesan hidup. Dan 
dengan bekerja keras akhirnya mereka sukses luar biasa. Misalnya Stephen
 Hawking yang tubuhnya lumpuh dan hidupnya hanya di atas kursi roda. 
Dengan kondisi seperti itu ternyata ia bisa berhasil menjadi ilmuwan 
fisika kenamaan dunia saat ini.
Memang di dunia ini tak ada yang sempurna. Tapi ketidaksempurnaan itu 
bukan sumber kegagalan. Kebanyakan orang yang gagal bukan karena tidak 
memiliki talenta, modal, atau kesempatan. Mereka gagal karena tidak 
pernah menyusun rencana untuk mengisi kehidupan mereka dengan sukses.
Karena itu, mari sadari bahwa kekurangan kita bukan hambatan untuk 
sukses. Kita pasti memiliki kelebihan. Yang harus kita lakukan adalah 
menemukan kelebihan kita, mengoptimalkannya, bekerja keras, tak mudah 
menyerah, dan mengembangkan sikap positif lainnya. Sukses pasti milik 
kita!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar