Dikisahkan, ada sebuah toko bakpao yang sangat terkenal. Setiap
hari di sana, terlihat antrean orang yang akan membeli bakpao. Bahkan
banyak pelanggan dari luar kota pun sengaja datang, hanya sekadar untuk
membeli bakpao yang terkenal karena kelezatannya itu. Walaupun harga
bakpaonya terbilang mahal, tetapi orang-orang tetap saja mau antre untuk
membeli.
Suatu hari, tampak seorang berpakaian lusuh seperti pengemis, ikut antre
untuk membeli bakpao. Saat tiba gilirannya dilayani, tiba-tiba sang
pemilik toko mendekati dan menyapa dengan ramah. Kemudian ia melayani
sendiri pembeli itu.
"Ada yang bisa saya bantu Pak? Anda ingin bakpao dengan cita rasa apa?"
Sambil matanya menatap lapar, dengan tangannya orang itu menunjuk ke
bakpao yang diinginkannya. Sang majikan dengan penuh senyum melayani
sambil menyerahkan kantong berisi bakpao, lalu berkata "Terima kasih,
Pak atas pembelian bakpaonya. Lain kali datang lagi ya."
Si pengemis membayar dengan uang kumal sambil berkata, "Akhirnya saya
bisa menikmati bakpao lezat yang saya inginkan." Lalu ia pun pergi
meninggalkan toko. Setelah itu, dari kejauhan dan dengan tatapan takjub,
sang majikan toko memperhatikan si pengemis berteduh sambil memakan
bakpao dengan nikmatnya.
Malam harinya, saat para karyawan hendak pulang, salah seorang dari
mereka dengan penasaran bertanya ke majikannya, "Tuan, kenapa seorang
pengemis yang hanya membeli dua bakpao, mendapat pelayanan yang
istimewa dari tuan sendiri? Padahal selama ini kan kami yang melayani
semua pembeli?"
Dengan senyum bijak, si majikan menjawab, "Anakku, memang pelangan kita
pada umumnya adalah orang orang mampu, tetapi hari ini kita kedatangan
pembeli yang istimewa! Seorang pengemis! Tahukah kalian, butuh berapa
lama dia harus mengumpulkan uang agar bisa membeli bakpao kita? Ingat,
setiap pelanggan, termasuk pengemis tadi layak menerima layanan yang
sama baiknya seperti kita melayani pelanggan lainnya. Apakah kalian
mengerti?"
Seluruh karyawan pun merasa puas atas pengertian yang diuraikan oleh
sang majikan. Dan mereka siap, untuk melayani setiap pelanggan sama
baiknya seperti teladan yang telah ditunjukkan oleh majikan mereka.
Semangat melayani untuk memuaskan pelanggan seperti majikan dalam cerita
di atas, patut kita simak dan teladani. Seperti teori marketing pada
umumnya, intinya adalah kita mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (customer‘s needs and wants).
Bila kebutuhan dan keinginan konsumen mendapat kepuasan, selanjutnya
akan lahir loyalitas konsumen pada produk atau jasa yang kita berikan.
Ingat, siapapun konsumen kita, layak kita layani dengan sebaik-baiknya. Mari, if you can do better, please do it! Jika Anda mampu melakukan dengan lebih baik, lakukanlah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar