Fior Mendez mengaku tak menyangka ia bisa menjadi salah satu
model dalam peragaan busana karya Nzinga Knight, desainer Muslim AS asal
Karibia, dalam rangka New York Fashion Week, pada awal September lalu.
Padahal dua bulan lalu nasibnya belum menentu dan hampir jadi
gelandangan di negaranya, Republik Dominika.
Pada saat usianya 13 tahun, ibunya menyerahkan ia ke panti asuhan karena
tak mampu membiayai hidupnya. Saat itu sang ibu, yang menjadi orangtua
tunggal, harus membesarkan empat orang anak. Sejak saat itu Mendez kecil
jadi penghuni panti asuhan Orfanato Niños de Cristo, di La Romana,
Republik Dominika. Ia beruntung karena bisa mendapat perlakuan memadai
di panti itu. Maklum banyak anak di panti asuhan Dominika yang jatuh ke
jurang prostitusi.
Selama delapan tahun di panti, ia mengemukakan cita-cita yang tak umum
bagi kalangan anak-anak di panti itu. Dengan memiliki tubuh yang tinggi
semampai, 178 cm, Mendez selalu bilang, bahwa ia ingin jadi super model.
Untuk itu ia paling suka menonton televisi pas ada acara peragaan
busana. Dan setelah itu ia bergaya di depan cermin bak super model.
Cita-cita itu diketahui oleh seorang sukarelawan yang juga menjadi
pendukung panti asuhan itu, dengan mendirikan pusat pelatihan komputer
di dalam panti. Namanya Andy Stein. Stein kemudian menyarankan Mendez
agar memperdalam bahasa Inggris. Dan agar proses belajarnya cepat ia
menawarkan Mendez pindah ke New York.
Tentu saja tawaran itu disambut gembira Mendez. Apalagi awal tahun ini
usianya melewati 21 tahun yang artinya ia tak boleh lagi tinggal di
panti. Ia bahkan hampir jadi gelandangan setelah keluar dari panti itu
karena tak tahu apa yang harus dilakukan. Untung Mendez kembali bertemu
Stein. Dua bulan lalu ia bersama Stein dan seorang teman perempuan Stein
tiba di New York. Di sana Mendez dikenalkan pada Prince Riley, pendiri
Signature Talent Agency, perusahaan pencari bakat untuk dijadikan model.
Ia pun diikutkan dalam beberapa casting, salah satunya untuk peragaan busana karya Nzinga Knight, perancang Muslim AS yang akan ikut dalam New York Fashion Week.
Ternyata, berkat seringnya ia berlatih sendiri, Knight setuju menjadikan
Mendez sebagai modelnya. "Saat ia berjalan saya melihat ekspresinya
yang mengagumkan dan ia memiliki kecantikan yang natural," puji Knight.
Maka awal September kemarin Mendez pun melenggang di catwalk
New York dan mendapat peliputan media yang luas. Peristiwa itu terjadi
dua minggu setelah ia tiba di New York dengan bahasa Inggris yang masih
belepotan.
"Saya sampai tak percaya bisa jadi model di New York," kata Mendez.
Keberhasilan itu juga menunjukkan bahwa memiliki cita-cita itu penting.
"Saya ingin tunjukkan pada anak-anak di panti asuhan bahwa jika kita
berdedikasi tinggi kita bisa melakukan sesuatu. Bahkan saat kita sedih
jangan abaikan untuk tetap punya harapan," katanya. Keberhasilannya itu
sebagai contohnya. Atas keberhasilannya itu bahkan ada media yang
menyebutkan Mendez bak Cinderella.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar