Andrew Carnegie pernah dinobatkan sebagai salah satu orang 
terkaya di dunia dan seorang industrialis sejati. Padahal ia bukanlah 
anak sekolahan dan bukan keturunan orang kaya. Ia mendapatkan 
pendidikannya bukan dari sekolah melainkan dari bekerja.
 
Carnegie adalah imigran Skotlandia yang datang ke AS ketika usianya 13 
tahun. Setelah tiba di AS ia bekerja di sebuah pabrik pembuatan benang 
di Pennsylvania. Tahun berikutnya ia pindah kerja sebagai pengantar 
telegram. Namun karena ingin meraih masa depan lebih baik ia pindah 
posisi menjadi operator telegram. Di sana ia banyak belajar. Tak lama ia
 pindah ke perusahaan kereta api di Pennsylvania dan menjadi asisten 
seorang top eksekutifnya bernama Thomas Scott. Dari Scott inilah ia 
belajar industri kereta api dan sekaligus belajar bisnis. Tiga tahun 
kemudian ia dipromosikan menjadi pengawas perjalanan kereta.
Sambil bekerja ia mencoba investasi. Scottlah yang mengajarkannya. 
Carnegie menanamkan modal US$500 di perusahaan ekspedisi yang di 
antaranya melayani pengantaran telegram. Setelah itu ia investasi juga 
di beberapa perusahaan lain meski dengan jumlah saham kecil seperti di 
perusahaan mobil dan bahkan kereta api. Lama-lama investasinya terus 
meningkat. Sampai pada tahun 1864 ia sudah bisa menginvestasikan US$ 
400.000 untuk membangun ladang minyak. Dari sinilah bisnisnya mulai 
tampak dan makin lama makin besar, sampai-sampai ia harus keluar dari 
perusahaan kereta api agar bisa konsentrasi mengurus bisnisnya.
Setelah konsentrasi di bisnisnya, usahanya makin maju. Ia pun berkembang
 menjadi pengusaha sukses dan pernah dinobatkan menjadi salah satu orang
 terkaya di dunia. Apa rahasia suksesnya? Di antaranya ia menyebutkan fokus atau konsentrasi.
 "Konsentrasi adalah moto saya. Pertama kejujuran, kemudian industri, 
setelah itu konsentrasi," katanya. Ia memang dikenal sebagai seorang 
industrialis sejati dengan industri bajanya yang luar biasa. Tetapi ia 
punya nasihat lain. "Orang sukses adalah orang yang telah memilih satu 
jalan, dan terus fokus pada jalan itu," katanya. Itu berarti 
konsentrasi.
Tentang konsentrasi ini pula ia dikenal dengan ungkapannya yang berikut. "Konsentrasikan energimu, pikiranmu, dan modalmu," katanya. "Orang bijak meletakkan semua telurnya dalam satu keranjang dan ia mengawasi keranjang itu," jelasnya.
Jadi betapa pentingnya fokus atau konsentrasi. Dan dengan cara itu ia 
bisa melipatgandakan pendapatannya. Bayangkan, ketika ia mulai bekerja 
gajinya cuma US$ 1,2 per minggu. Dan beberapa tahun kemudian ia menjadi 
orang terkaya di dunia yang hanya bisa dikalahkan oleh John D. 
Rockefeller.
Ketika ia meninggal tahun 1919 hartanya disumbangkan untuk mendirikan 
berbagai perpustakaan, sekolah, dan universitas di Amerika, Inggris dan 
negara-negara lain. Karena itu ia dikenal juga sebagai dermawan sejati.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar